Pantai Sendang Asih Kendal Masih Asri, Akses Jalan Belum Diperbaiki

Pantai Sendang Asih Kendal Masih Asri, Akses Jalan Belum Diperbaiki

KORANBERNAS.ID, KENDAL – Pantai Sikucing dan Pantai Cahaya merupakan destinasi wisata di Weleri Kendal Jawa Tengah yang menjadi salah satu pilihan mengisi liburan Lebaran Idul Fitri 1443 H. Keberadaannya sudah terkenal sejak sekitar lima-enam tahun terakhir.

Selain pantai itu, terdapat Pantai Sendang Asih. Pantai yang satu ini masih perawan dan otomatis cukup asri, relatif bersih dan nyaman untuk berlibur bareng keluarga. Lokasinya tidak jauh dari dua pantai yang pertama.

Pengunjung tinggal meluncur arah Pantai Sikucing. Setengah perjalanan belok kiri. Paling aman bisa menghidupkan google maps. Jalannya cukup dilintasi kendaraan roda empat.

Asal berhati-hati, mobil bisa papasan dengan catatan salah satu di antaranya rela menepi dan berhenti dulu memberikan kesempatan mobil dari arah depan lewat terlebih dulu.

Sayangnya, ruas jalan sepanjang satu kilometer ini kondisinya masih berupa jalan tanah di tengah persawahan. Terlihat lubang di sana sini. Mobil sedan dan sejenisnya harus sangat berhati-hati agar tidak nggasruk. Jalan itu mirip pematang sawah tetapi lebar.

"Wah dari dulu. Tiga tahun silam saya ke sini juga kayak gitu. Kalau hujan lebih bahaya karena nggak kelihatan sedalam apa kubangan airnya," kata Tarom, warga Kendal, Selasa (3/5/2022), saat kembali berwisata ke Sendang Asih bareng keluarga besarnya.

Keluhannya boleh jadi mewakili pengunjung yang lain. Bahkan sejumlah pedagang di pantai ini pun merasakan hal yang sama. Sejak pantai ini mulai didatangi wisatawan sekitar sepuluh tahun silam, kondisi jalannya belum pernah diperbaiki.

Padahal ruas jalan ini satu-satunya akses menuju pantai Sendang Asih dan Dusun Larangan Desa Sendang Sikucing.

"Kalau diperbaiki minimal ada pengerasan, mungkin akan lebih ramai pengunjung. Karena pantai ini memang lebih asri," kata seorang pedagang yang saban hari berjualan di lokasi.

Ketika jurnalis media ini mencoba menelisik penyebabnya, sejumlah pedagang mengungkapkan, pantai ini dikelola oleh perorangan.

"Ada sepuluh pedagang warungan. Pedagang asongan sekitar 20 orang yang biasa ke sini," kata salah seorang pemilik warung.

Hari itu hingga pukul 11:00 sudah ada 200 pengunjung yang datang. Angka yang cukup besar dari sebuah pantai yang terbilang baru dan belum seramai Pantai Sikucing.

Sejumlah pedagang ingin kawasan wisata ini semakin berkembang. Mereka menaruh harapan kebutuhan keluarga yang semakin bertambah bisa tercukupi dari aktivitasnya berjualan di kawasan wisata ini.

"Tapi kalau sepeti ini terus ya nggak tahu ya. Apa bisa makin ramai atau tidak. Kami ingin seperti pantai Sikucing yang  begitu ramai. Di sana sudah dikelola pemda,” kata seorang pedagang. (*)