Panitia Siapkan Sejumlah Skenario Protokol Kesehatan untuk Peserta Borobudur Marathon 2020

Panitia Siapkan Sejumlah Skenario Protokol Kesehatan untuk Peserta Borobudur Marathon 2020

KORANBERNAS.ID, SEMARANG--Panitia akan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat bagi pelari elit (elite runner), yang mengikuti lomba lari Borobudur Marathon (BorMar) 2020 di Taman Lumbini, Komplek Candi Borobudur, Magelang, 15 November mendatang. 

Panitia Pelaksana Lukminto Wibowo menyatakan, akibat pandemi Covid-19, penyelenggaraan BorMar tahun ini bersifat hybrid yaitu kombinasi elite run dan virtual run.

Elite run diikuti 30-50 pelari hasil rekomendasi PB PASI (otoritas atletik Indonesia). Sedangkan virtual run diperuntukkan pelari umum di berbagai wilayah Tanah Air.

“Khusus pelari elit yang hadir secara fisik di Borobudur, akan ada protokol kesehatan yang ketat,”jelasnya saat dihubungi Jumat (25/9/2020).

Begitu tiba di bandara, mereka menjalani tes swab, diangkut bus khusus dengan pengawalan petugas kesehatan khusus. Saat di hotel pun, akan dikarantina, wajib memakai masker, dilarang berbaur satu sama lain, serta sessi latihan juga seizin panitia.

Selain pelari, panitia juga menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat di sepanjang rute BorMar, agar memakai masker dan menjaga jarak dari pelari saat menonton.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, rute marathon yang digunakan adalah dua kali rute half marathon. Artinya, selepas start dan pelari mencapai jarak half marathon, mereka akan memutar balik menuju finish.

“Kami akan mengagendakan simulasi rute ini bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan bersepeda,” tambahnya.

5.000 Peserta

Sementara untuk virtual run, sudah dua hari ini panitia membuka pendaftaran. Jumlah peserta masih 1.000 lebih.

Jumlah itu tentu ditambah dengan pendaftar yang sejak awal tahun terjaring melalui sistem ballout (undian).

Sebelum ada keputusan model hybrid karena wabah Corona, pihaknya telah mengantongi 9.000-an pendaftar dengan mengacu BorMar 2019.

“Kami targetkan ada 5.000 peserta lari virtual yang bisa memilih lomba lari 10 km, half marathon dan marathon,” imbuhnya.

Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An, secara terpisah mengatakan harapannya, event yang tetap ditunggu masyarakat Magelang ini mampu menjaga gaung BorMar sebagai ikon lomba lari Indonesia.

Dia ingin, ajang tersebut mendorong masyarakat dan para pelaku pariwisata di Jateng, khususnya di Magelang, untuk kembali optimistis dan bangkit di tengah pandemi. (*)