Mungkin Sebentar Lagi Update Status Pakai Aksara Jawa
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kongres Aksara Jawa (KAJ) I Yogyakarta yang sukses berlangsung akhir bulan lalu gaungnya terus bergulir. Kegiatan turunan usai kongres mulai dilaksanakan secara riil, salah satunya berupa pelatihan aksara Jawa.
Untuk pertama kalinya, Pelatihan Implementasi Aksara Jawa di Platform Digital diselenggarakan Pemerintah Kalurahan Srimulyo Piyungan Bantul. Pesertanya pamong maupun anggota Karang Taruna.
Kegiatan itu berlangsung Rabu (7/4/2021) di kantor kalurahan setempat. Ini merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah Kalurahan Srimulyo merespons pentingnya pelestarian dan penggunaan aksara Jawa bagi warga masyarakat.
Hal ini sejalan dengan keputusan Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta tentang pembudayaan aksara Jawa di lingkungan keluarga, masyarakat dan instansi. Atas dasar itulah, Karang Taruna Kelurahan Srimulyo mengambil inisiatif pelatihan.
Pamong Kalurahan Srimulyo sangat positif merespons kegiatan yang diinisasi pengurus Karang Taruna. “Program bagus ini. Jangan hanya karang taruna saja sekalian pamong-pamong Kalurahan agar semua mengenal kembali aksara yang digunakan pendahulu kita di tanah Jawa,” ungkap Wajiran, Lurah Srimulyo.
Menurut dia, Pelatihan Implementasi Aksara Jawa di Platform Digital ini semakin menunjukkan karakter masyarakat Srimulyo yang cinta budaya. “Pelatihan aksara Jawa ini semakin memantapkan Kalurahan Srimulyo menuju Desa Budaya,” tandasnya.
Pengurus Karang Taruna Kalurahan Srimulyo, Tulus Winarno, pihaknya berkomitmen menyiapkan generasi muda Karang Taruna tanggap sasmita perubahan-perubahan zaman dan belajar mencintai budaya agar tidak kehilangan jati diri.
Undangan pelatihan dicetak dalam aksara Jawa. (istimewa)
Setyo Amrih Prasojo dari Dinas Kebudayaan DIY selaku narasumber sekaligus instruktur mengapresiasi positif kegiatan yang dipelopori kalangan muda Srimulyo.
“Saya sangat bergembira ketika pemuda yang menginisiasi kegiatan ini, karena kaum muda inilah yang akan meneruskan cita-cita para pendahulu. Pelestarian budaya dan aksara Jawa mendapat angin segar dengan adanya kegiatan ini,” ujarnya.
Sejumlah 22 dusun di wilayah Kalurahan Srimulyo menjadi target selanjutnya dari pelatihan aksara Jawa ini. Pemuda dan pemudi aktif yang saat ini disebut sebagai generasi milenial itu mungkin belum begitu mengenal aksara Jawa.
Mereka yang akrab dengan teknologi digital diharapkan mampu mengimplementasikan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Mungkin sebentar lagi keseruan chatting, update status dan kreasi konten akan dipenuhi dengan Hanacaraka. Sesuatu yang jarang diperhatikan pun kini disulap menjadi sangat menarik dan asyik dipelajari serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (*)