Mengejutkan, Ternyata Lebih 100 Polisi DIY Terpapar Covid-19
KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Sebanyak 54 penyintas Covid-19 dari lingkup Polres Sleman mengikuti sosialisasi dan juga donor plasma konvaselen, Selasa (9/2/2021) siang, demi membantu penanganan pasien Corona. Apabila digabung dengan gelombang pertama para penyintas dari jajaran Polda DIY, yaitu sebanyak 53 orang yang juga telah mengikuti sosialisasi, maka ada sekitar 107 personel Polda yang terpapar Covid-19 dalam kurun waktu hampir setahun.
Jumlah tersebut terbilang cukup banyak. Namun Kabid Humas Polda Kombes Polisi Yuliyanto mengakui, hal itu sengaja tidak diekspos ke publik, mengingat cara pandang masyarakat mengenai wabah Corona di masa awal pandemi.
“Awalnya kita memang sengaja tidak membuka agar masyarakat tidak resah karena banyak (anggota) yang terkena Covid,” ujar Yuliyanto
Namun saat ini, paradigma dan pendekatan yang dilakukan jajaran Polda DIY telah berubah. Anggota yang terpapar mendapat perhatian dan perawatan serius, serta dilibatkan sebagai relawan donor plasma konvalesen.
“Tetapi sekarang kan paradigmanya berubah. Kalau sekarang, terpapar itu tidak masalah, yang penting tidak mati. Maka, salah satu jalan untuk meningkatkan angka kesembuhan adalah dengan donor plasma konvalesen ini,” ungkapnya.
Yuliyanto menyatakan pihak Polda DIY memberikan perawatan dan perhatian serius kepada anggota yang terpapar. “Jadi yang terpapar ini beragam. Ada yang ikut satgas Aman Nusa II (operasi penanganan pandemi-red) dan ada juga yang berdinas di mako (markas kepolisian),” katanya.
Para penyitas sebelum melakukan donor plasma konvalesen menjalani skrining oleh tim kesehatan RSUP Prof Dr Sardjito Yogyakarta, guna melihat apakah plasma darahnya memenuhi syarat atau tidak untuk dilakukan donor konvalesen.
Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto mengapresiasi jajarannya yang bersedia menjadi relawan demi membantu pasien Covid-19.
“Donor darah plasma konvalesen ini sangat diharapkan dan bisa menjadi sebuah harapan bagi pasien Covid-19 agar bisa segera sembuh. Donor ini diyakini sebagai peningkatan imun antibodi yang lebih cepat membantu untuk saudara kita yang terpapar Covid-19,” ujarnya kepada jajaran di Mapolres Sleman.
Klaster keluarga
Kabid Dokkes Polda DIY Kombes Polisi Is Sarifin tak menutupi transmisi penyebaran Covid-19 semakin meluas di jajaran kepolisian. Walaupun begitu, Is Sarifin menegaskan, mayoritas transmisi yang timbul disebabkan oleh faktor utama adanya klaster keluarga. Sedangkan yang terpapar ketika bertugas jumlahnya terbilang kecil.
“Kebanyakan malah dari klaster keluarga. Contohnya, ada yang istrinya nakes (tenaga kesehatan) dan ternyata positif, setelah kita tracing, dia juga positif. Ada juga yang datang dari luar kota, misalnya ini ada anggota, istrinya datang dari Palu, dan dicek positif, dia juga positif,” jelasnya.
Dari jumlah 53 penyintas yang mengikuti skrining pada Selasa siang, hanya 18 orang personel Polres Sleman yang dianggap layak mendonorkan plasma darah mereka. Para anggota kepolisian Polres Sleman ini mendonorkan plasma darah mereka di RSUP Prof Dr Sardjito Yogyakarta.
Karo SDM Polda DIY Kombes Polisi Yohanes Ragil Heru Susetyo yang juga menjabat Kasatgas Penanganan Covid-19 internal di lingkup Polda DIY mengharapkan, jajaran Polres dan Polresta yang lain mengikuti langkah Polres Sleman. Terlebih lagi, pertumbuhan kasus di DIY masih terbilang tinggi, walaupun mulai mengalami tren penurunan setelah pemberlakukan kebijakan Pengetatan Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM).
“Kita berupaya mengajak penyintas Covid-19 mendonorkan plasma konvalesen mereka dengan menyosialisasikan donor plasma konvalesen untuk meminimalisir pasien Covid-19 karena semakin lama malah semakin naik,” paparnya.
Yohanes Ragil meminta agar para anggota kepolisian yang sudah sembuh alias menjadi penyintas Covid-19 tak perlu takut mendonorkan plasma darah mereka. Metode donor plasma konvalesen telah dijamin keamanannya bagi pendonor.
“Donor plasma konvalesen bisa diambil 500 ml jika penyintas covid-19 dalam kondisi sehat, jadi tidak usah takut karena tidak ada dampak,” sebutnya. (*)