Mbah Bardi Dukung Proyek Panas Bumi untuk Energi Ramah Lingkungan PGEO

Mbah Bardi Dukung Proyek Panas Bumi untuk Energi Ramah Lingkungan PGEO
H Subardi. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Anggota DPR RI Subardi menyambut positif langkah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), yang mengembangkan ketersedian energi bersih dan ramah lingkungan melalui proyek energi panas bumi. Proyek tersebut dirancang menuju transisi energi dan keberlanjutan. Subardi meyakini, PGEO mampu menghadirkan ketersediaan energi bersih dan ramah lingkungan bagi bangsa dan negara ini.

“Saya mendukung upaya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dalam menghadirkan diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan,” kata Subardi saat mengisi diskusi bertema “Transisi Energi Bersih dan Keberlanjutan”, di DIYY, Minggu (17/9/2023).

Dalam siaran pers yang dikirimkan tim media, Subardi menjelaskan, PGEO adalah perusahaan energi yang berkomitmen pada pengembangan, eksplorasi, dan produksi energi panas bumi di Indonesia. PGEO merupakan bagian dari kelompok usaha PT Pertamina melalui Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE). Sebagai pelaku utama dalam industri energi panas bumi di Indonesia, PGO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam.

“PGEO berperan strategis dalam membangun diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi,” tambah Subardi.

PGEO memiliki kapasitas energi terpasang yang mencakup operasi sendiri sebesar 672 MW, dan 1205 MW berasal dari Joint Operation Contract (JOC) dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Wilayah kerja ini dibagi dalam 6 area operasi. Dengan cakupan itu, PGEO menekankan prinsip keberlanjutan dalam proyeknya. Prinsip ini bertema “Energizing Green Future”.

“Dengan tema energi hijau untuk masa depan, PGEO berusaha leading dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia,” jelas Anggota Fraksi NasDem itu.

Subardi juga mendorong PGEO melakukan transformasi energi bersih melalui kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah, lembaga penelitian, universitas, dan mitra industri. Kolaborasi ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya untuk mengembangkan industri energi panas bumi yang lebih kokoh.

“Kita apresiasi perusahaan anak bangsa menjadi motor penggerak transformasi energi bersih di Indonesia. PGEO memiliki kapasitas yang besar dan jaringan operasi yang luas untuk memasok energi berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Di hadapan peserta diskusi, Subardi memaparkan cakupan area operasi PGEO terdiri dari 13 Wilayah Kerja meliputi: Kamojang, Karaha, Lahendong, Gunung Sibualu-Buali,  Gunung Sibayak-Sinabung, Sungai Penuh, Hululais, Lumut Balai & Margabayur, Way Panas, Pangalengan, Cibereum-Parabakti, Tabanan, dan Seulawah.

Subardi menambahkan, PGEO juga mengintegrasikan tanggung jawab lingkungan dan sosial dalam pengelolaan proyek energi panas bumi, termasuk melibatkan komunitas lokal dalam pelestarian lingkungan.

Ke depan, PGEO diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggantikan sumber energi konvensional. Energi panas bumi yang diproduksi PGEO akan berdampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global dan pengurangan limbah energi.

“Dengan menggantikan sumber energi konvensional dengan energi panas bumi, ke depan akan berdampak positif mengatasi perubahan iklim global,” tutup Subardi. (*)