Masker Pun Tidak Terbeli Warga Terdampak Wabah Covid-19
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN — Warga Kabupaten Kebumen yang terdampak ekonominya akibat wabah Covid-19 benar-benar kesulitan. Bahkan, masker pun yang harganya Rp 5.000 per lembar, tidak terbeli. Ketika mempunyai sedikit uang, mereka memilih untuk membeli sembako.
Hal itu diungkapkan oleh setidaknya 50-an tukang becak yang mangkal di Jalan Pahlawan, Jalan Kusuma dan di seputaran Pasar Tumenggungan Kebumen, saat pembagian masker yang dilakukan Wahyu Siswanti, seorang aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Kebumen, Minggu (1/4/4/20).
Para tukang becak itu mengaku senang diberi masker yang bisa dicuci. Mereka umumnya tidak mengenakan masker ketika tim Wahyu Siswanti membagikan masker kain.
“Untuk nempur (beli beras) saja belum ada kok beli masker,“ ujar seorang tukang becak yang mangkal di Jalan Kusuma.
Mereka lebih mendahulukan membeli beras ketimbang masker. Umumnya mereka mengaku belum menarik penumpang sejak pagi hingga pukul 14.00 WIB.
Ketika jam makan siang, kebanyakan mengaku makan nasi bungkus pemberian seseorang yang tidak mau menyebut identitasnya. Sudah beberapa hari terakhir ini mereka mengandalkan bantuan nasi bungkus dari dermawan. Jika tidak kebagian nasi bungkus, mereka berniat tirakat.
“Saya sudah makan nasi bungkus. Belum ada uang untuk yang di rumah, belum dapat penumpang,“ ujar Warsono, tukang becak yang mangkal di seputaran kantor Pemkab Kebumen.
Mereka berharap wabah Covid-19 segera berlalu sehingga kehidupan mereka tidak semakin sulit. Ada bantuan sosial yang mereka terima sebelum ada wabah sebagai masyarakat miskin. Bantuan dari Kementerian Sosial dan jaring pengaman sosial tidak mencukupi jika tidak berpenghasilan sebagai penarik becak dan buruh di pasar.
Wahyu Siswanti, kepada setiap warga yang diberi masker selalu meminta menggunakan masker ketika di luar rumah. Dia juga mengingatkan warga yang nongkrong di tempat umum.
Kepada koranbernas.id, Wahyu Siswanti menjelaskan ada 2.020 lembar masker kain yang dibgikan kepada tukang becak, tukang parkir, warga lain yang bekerja di luar rumah. Masker sebanyak itu sebagian dibuat kaum difabel di Kebumen. Diharapkan ada pihak lain yang membantu mereka sehingga kehidupan mereka tidak semakin sulit di tengah wabah Covid-19. (eru)