Madrasah di DIY Berkembang Luar Biasa

Madrasah di DIY Berkembang Luar Biasa

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Seperti halnya fenomena di daerah lain, lima tahun terakhir perkembangan madrasah di Provinsi DIY sangat luar biasa. Banyak orang tua berminat memasukkan anaknya ke madrasah.

Kepala kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY, Edhi Gunawan, mengakui semakin  banyak masyarakat mendaftarkan anaknya ke madrasah. “Karena kapasitasnya terbatas,  terpaksa tidak semua bisa diterima,” kata Edhi, Sabtu (13/3/2021), saat menghadiri puncak acara Hari Amal Bakti (HAB)  ke-12 di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 9 Bantul Jalan Wonocatur Banguntapan.

Menurut Edhi, ke depan kapasitas madrasah akan dikembangkan. Apabila ada lahannya akan dibangun dengan mekanisme anggaran dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Pada bagian lain dia menyampaikan pembelajaran di tengah pandemi dilaksanakan secara daring. Madrasah menyesuaikan  dengan kondisi yang ada.

“Kemungkinan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru. Sebelumnya para pendidik akan menerima vaksin yang diperkirakan selesai bulan Juni,” tambah Edhi.

Peringatan HAB ditandai pemotongan tumpeng oleh Edhi Gunawan diserahkan kepada kepala madrasah setempat, Nur Khasanah Rahmawati.

Diserahkan pula penghargaan Tahfidz Award, pembagian hadiah lomba, bantuan sembako siswa SD, orang tua dan GTT/PTT serta pengajian Isra Miraj oleh Ustad Saijan.

Nur Khasanah mengatakan selama tahun 2020 MTsN 9 Bantul menorehkan 45 prestasi dan penghargaan, delapan di antaranya tingkat internasional. Tahun 2021 madrasah itu mengantongi dua kejuaraan internasional, dua kejuaraan nasional dan satu tingkat provinsi. “Pandemi tidak halangi Masemba berprestasi,” katanya.

Pada peringatan HAB ke-12 pihaknya menggelar rangkaian kegiatan berupa bakti sosial pembagian 160 paket  sembako bagi siswa SD sekitar madrasah, orang tua siswa kurang mampu serta GTT/PTT.

Pembagian sembako rencananya  dilakukan dua tahap. Tahap pertama 160 paket masing-masing berisi  5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, 1 liter minyak goreng, mi, kecap dan masker. Tahap dua akan dibagikan April mendatang.

“Dana sembako berasal dari kumpulan dana ODOT (one day one thousand), infak siswa dan guru yang menjadi  salah satu program unggulan Masemba,” katanya.

Selain itu, juga berasal dari bantuan sponsor berkat jalinan kerja sama antara madrasah dengan masyarakat serta  berbagai instansi.

Satu rangkaian dengan acara itu digelar kegiatan Virtual Competition 13 cabang lomba total hadiah Rp 9 juta-an. Ada pula kegiatan pemilihan 10 hafidz terbaik. Semua kegiatan lomba dan acara puncak mendapat dukungan komite sekolah. (*)