Lomba Menulis dan Mendongengkan Cerita Tentang Folklore di Kota Yogyakarta

Lomba Menulis dan Mendongengkan Cerita Tentang Folklore di Kota Yogyakarta

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Potensi cerita rakyat berbasis folklore di Kota Yogyakarta sangat menarik untuk jadi obyek material bersastra dalam media dongeng. Potensi tersebut sangat perlu untuk dimunculkan dan dikembangkan. Sejatinya cerita rakyat berbasis folklore mengandung nilai kebaikan akhlak mulia yang berkontribusi pada pendidikan karakter bagi generasi muda.

Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Ismawati Retno, kepada koranbernas.id di Kantor Dinas Kebudayaan Yogyakarta Rabu (6/7/2022) mengatakan, bahwa Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta akan menggelar Lomba Dongeng dalam rangka Kompetisi Bahasa dan Sastra tahun 2022.

“Lomba ini terbuka untuk warga masyarakat ber-KTP/KIA Kota Yogyakarta tanpa batasan usia. Pendaftaran dibuka mulai 18 hingga 30 Juli 2022 melalui link yang akan diinformasikan di instagram @dinaskebudayaankotajogja,” kata Ismawati Retno.

Ia menjelaskan, bahwa pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan naskah serta rekaman mendongeng berbahasa Indonesia dengan durasi paling lama 10 menit dengan kostum bebas sopan, dan diperbolehkan menggunakan alat peraga, properti dan musik iringan. Naskah yang dikirim disertai surat pernyataan keaslian. Video yang dikirim tanpa melalui proses editing dan memperlihatkan seluruh badan peserta (bukan close up)serta dalam format MP4 dengan sudut pengambilan gambar horizontal (landscape).

Pada perekaman video tersebut peserta tidak diperbolehkan menyebutkan identitas diri dan atau menggunakan perlengkapan yang dapat menunjukkan identitas diri/ daerah/ sekolah.

“Kriteria penilaian, Naskah dongeng 20%, Kesesuaian materi dengan tema 10%, Alur cerita 20%, Penampilan (Gestur, vokal, ekspresi, penghayatan, mimik) 50%, File Video diberi nama Dongeng (spasi) Nama (spasi) Asal. Contoh, Dongeng Andi Gondokusuman; Link pendaftaran dan pengiriman video akan diberitahukan lebih lanjut,”jelas Retno.

Penjurian untuk menentukan 5 (lima) nominasi. Yuri berasal dari unsur pelaku seni sastra di Kota Yogyakarta. Keputusan juri bersifat mutlak dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengumuman nominasi akan diumumkan melalui media sosial Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta. Nominasi yang telah terpilih, selanjutnya akan diseleksi langsung untuk menentukan pemenang.

Hadiah bagi pemenang pertama hingga kelima uang tunai sebesar Rp 1 juta rupiah, Rp 900 ribu, Rp 800 ribu, Rp 700 ribu rupiah dan Rp 600 ribu rupiah, serta piagam dan tropi.(*)