LKNI Pusat Ajak Konglomerat Bantu Pemerintah

LKNI Pusat Ajak Konglomerat Bantu Pemerintah

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Angka positif Corona di Indonesia naik signifikan hingga tembus di atas 1.155 orang yang terpapar pekan ini. Sampai Sabtu (28/3/2020), jumlah kematian kasus itu tercatat mencapai 102 jiwa.

Kasus ini sudah menjadi peringatan besar untuk negeri. Sudah saatnya semua pihak menunjukkan rasa peduli membantu pemerintah menangani dampak sosial-ekonomi akibat wabah Covid-19.

“Sudah saatnya para konglomerat, donatur dan partisipan termasuk pimpinan partai politik aktif membantu pemerintah mengatasi wabah ini bersama," ujar Totok Sudarwoto,  Ketua Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) Pusat, Sabtu (28/3/2020) di Yogyakarta.

Totok menyerukan hal itu mengingat situasi di lapangan makin pelik dan menimbulkan kepanikan di masyarakat bawah, termasuk para tenaga medis yang berada di garda depan menangani kasus pertambahan pasien positif yang makin tersebar.

Minimnya ketersediaan alat pelindung diri (ADP) bagi para tenaga medis yang bertugas khususnya di daerah membuat penanganan wabah ini memunculkan persoalan tersendiri. Kepanikan masyarakat ikut membuat kelangkaan ketersediaan ADP di lapangan akibat aksi borong.

"Saatnya menggalang dana kemanusiaan bersama, guna membantu mengatasi dampak sosial ekonomi akibat musibah Covid-19 ini dalam berbagai cara, termasuk penyediaan ADP pada tenaga medis,” kata Totok.

Dia menambahkan, sudah selayaknya para kepala daerah dan instansi terkait memberikan penghargaan yang setimpal selain berkewajiban memenuhi standar perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan.

Tak sekadar dukungan moral tetapi juga material mengingat para tenaga medis kerap harus berhari-hari di rumah sakit tanpa pulang ke rumahnya.

Menurut Totok, cepatnya penyebaran Covid-19 yang juga telah ditetapkan sebagai bencana nasional yang masa kedaruratannya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diperpanjang hingga 29 Mei 2020 memang tak bisa lagi sekadar mengandalkan gerak pemerintah pusat.

Pihaknya mengapresiasi langkah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang mengarahkan masyarakat DIY menjadi subyek dalam proses penanggulangan pageblug Covid-19. Masyarakat DIY dikenal tangguh ditambah lagi sudah memiliki bekal berupa modal sosial penanganan bencana alam tahun 2006 dan 2010.

"Masyarakat kami harapkan bergotong royong maupun secara mandiri berpartisipasi ikut memutus rantai penyebaran virus Corona. Kami juga berharap negara/pemerintah juga hadir melindungi dan mengatasi setiap kesulitan yang sedang diderita masyarakat,” ucap dia.

Sebagai lembaga yang selama ini bergerak di bidang kebudayaan, LKNI juga menyerukan para pekerja seni, seniman, budayawan dan para insan cendekia pariwisata Indonesia yang kini sedang mengalami paceklik, hendaknya mampu mengatasinya dengan tabah dan tawakal.

Dari kediaman masing-masing pelaku seni budaya tetap menyalurkan kreativitas dan bakat-bakatnya untuk menghibur hati masyarakat dan Ibu Pertiwi yang kini sedang berduka.

Khusus kepada masyarakat yang bersama keluarga kini sedang mengisolasi diri di rumah, Totok menyerukan agar memanfaatkan waktunya secara bijaksana untuk tetap beraktivitas secara positif.

"Gunakan HP secara bijak, berani menangkal hoaks, adu domba dan lainnya yang kontra produktif bagi penanggulangan Corona," tandasnya. (sol)