Literasi Kebencanaan Bisa Mengurangi Risiko Korban Jiwa

Literasi Kebencanaan Bisa Mengurangi Risiko Korban Jiwa

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Kebumen. Hampir setiap tahun ada lebih dari satu musibah longsor terjadi di Kebumen dengan lokasi yang berbeda-beda. Karena itu, literasi kebencanaan menjadi penting agar risiko korban jiwa diminimalisir.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Informasi Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI Karangsambung, Indra Riswadinata, kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

Tanah longsor di Kebumen tahun 2021 ini yang terjadi di Dusun Krajan, Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Selasa (9/2/2021) petang, menjadi longsor pertama yang terjadi di tahun 2021.

Ketua Tim Tanggap Bencana Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) Karangsambung LIPI, Sueno Winduhutomo ST, mengatakan bencana longsor sering terjadi di wilayah Kebumen, terutama di daerah dengan lereng curam pada musim hujan karena adanya penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukkannya.

Untuk bisa memprediksi penyebab terjadinya longsor pada suatu lokasi, diperlukan kajian mendalam dari aspek geologi, geohidrologi, dan geoteknik dari lokasi kejadian, sehingga dapat dirumuskan peluang mitigasinya. Namun untuk mengetahui hasil kajiannya, memerlukan waktu antara 1-2 bulan, sehingga diperoleh hasil uji laboratorium dan observasi lapangan yang mendalam dan akurat.

Merujuk pada fenomena bencana longsor ini, Tim Tanggap Bencana BIKK Karangsambung LIPI telah merumuskan cara memprediksi lokasi yang awan longsor dengan memperhatikan morfologi dan kondisi cuaca. Di antaranya, intensitas hujan yang tinggi menjadi faktor pemicu utama terjadinya longsor. Juga, waspadai tebing berlereng terjal.

Perhatikan juga ada tidaknya rembesan air di sekitar tebing terjal tersebut. Diperlukan drainase yang lancar untuk mengalirkan genangan air guna memperkecil adanya kejenuhan air pada tanah.

Penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukkannya juga perlu diperhatikan. Pilihlah vegetasi dengan perakaran kuat.

Longsor dipengaruhi oleh aspek geologi berupa kontrol struktur dan tingkat pelapukan. Juga aspek tanah yang mencakup kejenuhan air dalam tanah, adanya sisipan lempung yang dapat berperan sebagai bidang gelincir.

Indra Riswadinata mengatakan, informasi terkait literasi kebencanaan penting untuk diketahui masyarakat, agar warga bisa waspada dan menghindari wilayah-wilayah yang rawan longsor berdasarkan kriteria tersebut.

Sementara itu, pencarian seorang korban hingga Jumat (12/2/2021) siang belum membuahkan hasil. Sehingga baru 2 korban yang sudah ditemukan meninggal. (*)