Literasi Jadi Unggulan MTsN 3 Bantul

Literasi Jadi Unggulan MTsN 3 Bantul

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul mendukung literasi menjadi unggulan di MTsN 3 Bantul. Hal tersebut sejalan dengan Gerakan Literasi Nasional (GLN) sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang telah dicanangkan sejak 2016.

Kasi Dikmad Kantor Kemenag Bantul, Jauhar Sulistiyanta S.Ag, menyatakan hal itu saat launching buku Berbicara Kepada Tumbuhan sebagaimana rilis yang dikirim jurnalis madrasah, Drs Sutanto, ke redaksi koranbernas.id, Senin (21/6/2021).

Launching dilakukan pada Sabtu (19/6/2021) di Madrasah hijau yang beralamat di Manggung, Kalurahan Wukirsari, Imogiri, Bantul.

"Gerakan Literasi Nasional merupakan upaya untuk memperkuat sinergi antar-unit utama pelaku gerakan literasi dengan menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia," kata Jauhar sebagaimana dikutip Sutanto.

"Gerakan ini akan dilaksanakan secara menyeluruh dan serentak, mulai dari ranah keluarga sampai ke sekolah dan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, pelibatan publik dalam setiap kegiatan literasi menjadi sangat penting untuk memastikan dampak positif dari gerakan peningkatan daya saing bangsa,” katanya.

Kepala MTsN 3 Bantul, Sugeng Muhari S.Pd,Si, menjelaskan buku Berbicara Kepada Tumbuhan merupakan karya 40 siswa yang berisi 50 puisi.

"Penerbitan buku ini merupakan momentum yang tepat untuk menempatkan literasi sebagai program unggulan di madrasah kami," kata Sugeng.

Bahkan dirinya mendapat penghargaan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi Bidang Literasi.

“Literasi menjadi salahsatu unggulan madrasah, karena saya melihat banyak potensi siswa dan guru yang memiliki komitmen menulis. Disayangkan jika potensi yang ada tidak dioptimalkan,” imbuh Sugeng.

Kepala Perpustakaan sekaligus pembimbing siswa, Siska Yuniati M.Pd, menambahkan terbitnya buku tersebut tidak lepas dari keikutsertaan madrasah dalam Festival Literasi Bantul 2021 kerja sama Disdikpora Bantul dan Gerakan Menulis Buku (GMB) Indonesia, Januari lalu.

Selanjutnya, madrasah mengumpulkan tulisan siswa berupa puisi dengan tema lingkungan hidup, sebagai upaya mendukung adiwiyata. Setelah terkumpul, dilakukan editing dan dikumpulkan ke panitia.

Dari madrasah juga melakukan seleksi untuk menentukan karya 10 besar. Karya tersebut dinilai oleh panitia untuk diambil sebagai juara 1 hingga 3 tingkat madrasah. Yakni Diyah Bening Nur Hidayati, Marta Anissa Daniswara, dan Alfita Wulandari.

“Di tingkat kabupaten, Diyah Bening dan Marta Annisa masuk 10 besar. Diyah Bening menjadi juara 3 Festival Literasi Bantul 2021 dengan puisinya yang berjudul Luhwati Terkembang,” terang Siska. (*)