Kunjungan Wisatawan ke Teras Malioboro Meningkat, Capai 4 Juta
UPT BLUT KUMKM DIY di bawah Dinas Koperasi dan UKM DIY terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Hanya dalam kurun waktu tiga tahun sejak pertama kali beroperasi tahun 2022 keberadaan Teras Malioboro semakin diminati wisatawan. Tercatat, jumlah kunjungan wisatawan ke Teras Malioboro 1 terus mengalami peningkatan.
“Kunjungan wisatawan ke Teras Malioboro 1 pada Tahun 2022 mencapai 2,7 juta orang, tahun 2023 mencapai 3 juta orang dan tahun 2024 sampai bulan September ini telah mencapai 4 juta orang,” ujar Hellen Phornica, Kepala UPT Balai Layanan Usaha Terpadu KUMKM DIY.
Sebagai upaya menambah jumlah kunjungan wisatawan, lanjut dia, UPT Balai Layanan Usaha Terpadu KUMKM DIY di bawah Dinas Koperasi dan UKM DIY terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak.
Salah satunya melalui gelaran Dolan Blonjo Bareng Mas Temo, Teras Malioboro 1 Tourism Gathering, Selasa (22/10/2024), di Westlake Resto Gamping Sleman.
Sesi diskusi dengan tokoh dan penggerak pariwisata, bisnis dan UMKM. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Tourism Gathering bertema Sinergisitas Teras Malioboro sebagai Tempat Wisata Belanja Pelengkap dan Pendukung Kawasan Malioboro sebagai Warisan Budaya Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta kali ini diikuti tidak kurang 125 peserta.
Mereka adalah perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemda DIY serta Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), media massa, tokoh-tokoh penggerak industry pariwisata serta pelaku pariwisata termasuk para pemandu wisata serta tour & travel.
Pada forum tersebut dilaksanakan penandatanganan secara simbolis bentuk komitmen bersama dukungan promosi dari Gabungan Industri Pariwisata DIY ke Teras Malioboro sebagai Obyek Destinasi Kunjungan Wisata Belanjanya Jogja.
Selain dimeriahkan hiburan dan doorprize, pada acara itu juga digelar diskusi interaktif dengan narasumber mentor bisnis, UMKM dan budaya serta penggerak pariwisata.
Agus Mulyono didampingi Hellen Phornica menyampaikan keterangan pers di sela-sela Tourism Gathering. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Lebih lanjut Hellen menyampaikan, penghitungan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Teras Malioboro 1 menggunakan sistem digitalisasi yang secara otomatis mencatat berapa jumlah pengunjung yang masuk. “Kita benar-benar by data,” ungkapnya.
Memang, kata dia, target kunjungan wisatawan adalah setinggi-tingginya. Namun demikian pihaknya tidak lantas berpuas diri melainkan peningkatan jumlah pengunjung itu perlu disertai peningkatan omzet tenant Teras Malioboro 1. Total terdapat 888 stan dan sekitar 798 lapak.
“Kita bukan hanya mengharapkan jumlah penunjung naik tetapi bagaimana tenant kita juga naik kelas. Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kami, bukan hanya jumlah pengunjung tapi fokus peningkatan omzet. Tenant benar-benar harus siap. Yang paling penting adalah tidak boleh nuthuk harga,” kata Hellen.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM DIY, Agus Mulyono memberikan apresiasi atas gelaran acara tersebut. Dia melihat selama dua tahun belakangan ini Teras Malioboro 1 berkembang semakin masif.
Fasilitasi
Kemajuan itu sudah selaras dengan upaya dinas yang terus memberikan fasilitasi kepada tenant-tenant melalui pendampingan peningkatan usaha, kelembagaan, peningkatan kapasitas produksi, SDM, permodalan, pemasaran maupun pemanfaatan teknologi informasi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menyatakan Teras Malioboro Tourism Gathering merupakan upaya mewujudkan cita-cita besar menjadikan Teras Malioboro sebagai destinasi wisata baru (wisata belanjanya jogja).
“Kami tidak bisa sendiri maka harus kolaborasi dengan stakeholder yang bergerak di industri pariwisata, antara lain tour travel, tour guide, perhimpunan hotel,” ujarnya.
Menurut dia, Teras Malioboro Tourism Gathering adalah langkah awal menjalin hubungan kolaborasi dengan para penggerak industri pariwisata. “Kami berharap dapat menjadikan ini salah satu ujung tombak dari kegiatan promosi berkelanjutan Teras Malioboro,” kata dia.
Ruang ekonomi
Tidak selesai di situ, kegiatan tersebut dapat memberikan ruang ekonomi maupun budaya sebagai untuk mendukung Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Yang pasti, Teras Malioboro Tourism Gathering memberikan nilai positif bagi tour travel memilih destinasi tujuan wisata sehingga dapat membawa wisatawan berkunjung ke Teras Malioboro. (*)