Kosgoro 1957 DIY Bertekat Besarkan Partai Golkar

Kosgoro 1957 DIY Bertekat Besarkan Partai Golkar

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Peristiwa politik tragis hilangnya tiga kursi DPRD DIY dari Partai Golkar DIY pada Pemilu 2019, memacu tekat dan semangat para kader Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 DIY untuk membesarkan Golkar DIY yang sekarang ini berada di bawah kepemimpinan Gandung Pardiman.

Tekat tersebut mewarnai acara Halal Bihalal 1441 Hijriyah Keluarga Besar Kosgoro 1957 DIY, Sabtu (6/6/2020), di Sekretariat DPD Partai Golkar DIY Jalan  Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta.

Acara yang dipandu Ety Erawati itu diikuti sekitar 70 orang. Mereka merupakan perwakilan kader dan pengurus se-DIY. Hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Kosgoro 1957 DIY,  Najib M Saleh.

Tampak di deretan kursi tamu undangan sejumlah anggota dewan di antaranya Lilik Syaiful Ahmad, Agus Sumaryanto serta  Bambang Seno Baskoro. Sedangkan Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman yang berhalangan hadir diwakili oleh John S Keban.

“Pemilu lalu kita kehilangan tiga kursi DPRD DIY. Tragis dan mengecewakan, Golkar DIY waktu itu dipimpin oleh kader Kosgoro 1957. Sekarang kita harus membuktikan bisa bekerja lebih baik untuk membesarkan Partai Golkar DIY di bawah kepemimpinan Pak Gandung,” ungkap Erwin Nizar, Ketua Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 DIY.

Erwin yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar DIY ini mengakui banyak kader Kosgoro 1957 saat ini memperoleh kepercayaan menjadi pengurus DPD Partai Golkar DIY.

Baginya, ini adalah kebanggaan dan kehormatan namun di sisi lain memiliki tanggung jawab besar untuk membesarkan partai dengan kerja-kerja nyata demi kesejahteraan masyarakat di provinsi ini.

Tergambar optimistis ke depan Kosgoro 1957 DIY menjadi kekuatan baru bagi Partai Golkar DIY. Erwin menegaskan pihaknya segera melakukan revitalisasi kepengurusan di tingkat kabupaten dan kota.

“Sebagai bentuk kewajiban sejarah, membesarkan dan mengembangkan Kosgoro 1957 DIY berarti membesarkan Partai Golkar yang lahir dari Kosgoro, Soksi dan MKGR,” ungkapnya.

Najib M Saleh sepakat Kosgoro 1957 tidak bisa dipisahkan dari Partai Golkar. Mau tidak mau organisasi yang lahir pada 10 November 1957 itu memikul tanggung jawab besar untuk membesarkan Partai Golkar ke depan.

“Perkembangan Kosgoro 1957 DIY akhir-akhir ini sangat bagus. Kuncinya adalah kerja sama dan solidaritas. Kita mulai dari yang kecil, insyaAllah yang besar akan tercapai,” pesan Najib.

Demi memberikan yang terbaik untuk Partai Golkar maka Kosgoro 1957 harus solid dan bersatu. “Kita tidak boleh tercerai berai agar makin maju dan baik,” kata Najib.

Sedangkan John S Keban dalam sambutannya menyatakan Golkar merupakan guru politik bangsa. Bersama MKGR dan Soksi, kata John Keban, Kosgoro 1957 layak disebut sebagai guru dari para guru.

“Kosgoro 1957 adalah mbah-nya guru bangsa. Kosgoro memberi kontribusi besar bagi Partai Golkar DIY. Jika Kosgoro terjadi guncangan maka Golkar ikut terguncang,” ungkapnya.

Sempat menyinggung peristiwa memalukan hilangnya tiga kursi DPRD DIY dari Partai Golkar pada Pemilu Legislatif 2019, John Keban lantas menegaskan Kosgoro 1957 merupakan garda terdepan yang menentukan kejayaan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Menyampaikan pesan khusus Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman menjelang pilkada di tiga Kabupaten yaitu Sleman, Gunungkidul dan Bantul, John Keban mengingatkan para kadernya agar senantiasa menjaga warmah partai.

Dalam kesempatan itu, KH Dimhari Noor Hasyim dari Pondok Pesantren (Ponpes) Latifah Mubarokiyah Cangkringan Sleman menyampaikan hikmah syawalan. Kiai Dimhari tercatat sebagai pengurus Kosgoro 1957 DIY di Biro Kerohanian.

Dalam tausiyahnya dia antara lain menyampaikan pentingnya menjaga silaturahim. Fitrah manusia yang orisininal, asli, hakiki dan sejati adalah nilai-nilai rohaninya.

Momentum bulan Syawal diharapkan menjadikan kita semua suci kembali seperti halnya bayi baru lahir dari rahim seorang ibu. (sol)