Kontingen Dancesport Bantul Merebut Juara Umum dengan 8 Emas
KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Kontingen Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kabupaten Bantul, berhasil merebut juara umum dalam lomba dance dalam rangka Porda XVI di Kabupaten Sleman. Lomba berlangsung di ballroom Sleman City Hall (SCH) Denggung, Selasa (6/9/2022).
Kontingen Bantul merebut 8 medali emas, 8 perak dan 9 perunggu. Kontingen IODI tuan rumah, Sleman, menempati urutan kedua dengan 7 emas, 5 perak dan 3 perunggu. Tempat ketiga diduduki kontingen Kota Yogyakarta yang mengumpulkan 3 emas, 5 perak dan satu perunggu. Posisi keempat diduduki kontingen Gunungkidul dengan 2 emas, 2 perak dan 6 perunggu. Kontingen Kulonprogo dengan 2 perunggu berada di posisi lima.
Lomba dancesport dalam rangka Porda XVI, dibuka resmi Ketua Umum KONI DIY, Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, Selasa siang. Lomba berlangsung sampai sore hari.
Humas Pengda IODI DIY Austinus Suseno kepada koranbernas.id menjelaskan, Porda XVI melombakan 20 kelas untuk dancesport. Kelas-kelas itu adalah Breaking Solo, FFA Cha Cha Cha, FFA Quickstep, FFA Rumba, FFA Jive, FFA Samba, FFA Slowfox, FFA Tango, FFA Waltz. Kemudian Hip Hop Duo, Hip Hop Grup, Line Dancesport Solo Cha Cha Cha, Line Dancesport Solo Jive, One Dance Cha Cha Cha, One Dance Waltz, Synchronize Duo Latin Cha Cha Cha, Synchronize Duo Latin Jive, Synchronize Duo Standart Waltz, Synchronize Duo Standart Quikstep serta Traditional Dancesport Duo.
Target PON 3 Emas
Ketua Umum Pengda IODI DIY Sasongko Iswandaru, SE kepada koranbernas.id mengatakan, potensi atlet dancesport di DIY cukup potensial untuk terus dikembangkan. Melihat potensi yang ada, KONI DIY bahkan memberikan target kepada Pengda IODI DIY untuk menyumbangkan tiga medali emas pada PON ke-21 tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
“Awalnya, kami hanya berani menargetkan satu medali emas, tetapi KONI DIY yakin, IODI bisa mempersembahkan tiga medali emas untuk rakyat Yogya,” kata Sasongko. Ia menambahkan, target tiga emas memang tidak ringan dan memerlukan kerja keras atlet didukung orang tua atlet, dan masyarakat.
Merujuk pada PON terdahulu, ujar Sasongko, perebutan medali akan diikuti para atlet dari 21 provinsi. Salah satu modal penting yang dimiliki IODI DIY, adalah kekompakan para atlet dengan orang tua dan Pengda IODI DIY. “Jujur saja, dukungan orang tua atlet sangat besar. Mereka rela merogoh uang pribadi untuk pembinaan atlet. Ini membanggakan kami,” kata Sasongko. (*)