Kontingan Kota Yogyakarta Siap Mengikuti Kompetisi Bahasa dan Sastra 2023

Kota Yogyakarta telah menjadi bentengnya budaya Indonesia.

Kontingan Kota Yogyakarta Siap Mengikuti Kompetisi Bahasa dan Sastra 2023
Pengukuhan Kontingen Kota Yogyakarta pada Kompetisi Bahasa Sastra DIY 2023 di Yogyakarta. (anung marganto/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan upaya pelestarian bahasa Jawa melalui rangkaian kegiatan Kompetisi Bahasa dan Sastra tahun 2023.

“Sebagai lomba berjenjang yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta hingga tingkat DIY, gelaran Kompetisi Bahasa dan Sastra ini menjadi ajang pesta tahunan bagi pelaku sastra anak, remaja maupun dewasa di Kota Yogyakarta. Pada pelaksanaan di Kota Yogyakarta diikuti oleh 379 orang peserta berasal dari 14 kemantren se-Kota Yogyakarta,” ungkapnya.

Pada acara Pengukuhan Kontingen Kota Yogyakarta pada Kompetisi Bahasa dan Sastra DIY 2023, Jumat (18/8/2023) di Hotel Cavinton Yogyakarta, dia menjelaskan Kota Yogyakarta berhasil meraih juara umum pada penyelenggaraan Kompetisi Bahasa dan Sastra tingkat DIY pada tahun 2021 dan 2022.

“Sebagai upaya persiapan mengikuti Kompetisi di tingkat DIY, telah dilakukan pelatihan intensif untuk seluruh anggota kontingen instruktur yang kompeten di bidang bahasa, sastra dan aksara Jawa. Kontingen terdiri dari 45 orang peserta dan 15 orang instruktur,” jelas Yetti Martanti.

Pj Walikota Yogyakarta menyalami Kontingen Kota Yogyakarta pada Kompetisi Bahasa dan Sastra DIY 2023. (anung marganto/koranbernas.id)

Menurut Yetti, penyelenggaraan kompetisi Bahasa dan Sastra tingkat Kota Yogyakarta telah selesai dilaksanakan pada 3-5 Agustus 2023 di Taman Pintar.

Tiga peserta terbaik dari 15 jenis lomba menjadi kontingen Kota Yogyakarta siap mengikuti kompetisi di tingkat DIY pada 22-24 Agustus 2023.

“Kompetisi Bahasa dan Sastra 2023 digelar untuk tujuh jenis lomba yaitu Maca Cerkak, Maca Geguritan, Macapat, Alih Aksara, Sesorah, Pranatacara dan Mendongeng, dengan 15 jenis kategori. Terbagi dalam jenjang anak, remaja dan dewasa,” kata Yetti.

Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharja mengatakan Kota Yogyakarta telah menjadi bentengnya budaya Indonesia. Berangkat dari kompetisi ini akan tumbuh generasi muda pelestari budaya.

ARTIKEL LAINNYA: Ketua DPRD DIY Nuryadi Angkat Bicara Soal Unggah-ungguh Jawa yang Semakin Hilang

Kompetisi ini juga menjadi bagian dari membangun sumber daya manusia Kota Yogyakarta yang berkarakter.

“Tantangan global saat ini adalah pelestarian bahasa dan sastra Jawa. Etika, unggah ungguh tercermin dalam implementasi bahasa Jawa dalam keseharian kita. Hal ini menjadi bagian terpenting dalam kehidupan seseorang,” kata Singgih.

Hadir pada kesempatan itu Kepala Balai Bahasa DIY, Dwi Pratiwi dan komunitas Sastra dan Aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (*)