Kompor-kompor Warga di Dusun Ini Menyala Berkat Sampah Plastik
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Sejumlah warga di Dusun Siten Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul kini tidak perlu repot-repot lagi membuang limbah sampah plastik. Berkat peralatan dari Universitas Janabadra Yogyakarta, limbah tersebut berhasil diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) serta dimanfaatkan untuk menghidupkan kompor.
Penerapan inovasi alat pengolah limbah plastik menjadi BBM di Bank Sampah Gerbang Pilah dusun setempat, Senin (7/12/2020), ditinjau anggota DPR RI Drs HM Gandung Pardiman MM.
Politisi Partai Golkar ini membantu Rp 50 juta untuk pengembangan usaha pengolahan limbah plastik berbasis masyarakat itu.
“Alat ini sangat penting dan multi-manfaat bagi masyarakat. Sampah plastik ketika dibiarkan bisa merusak tanah dan lingkungan,” ujarnya.
Menurut dia, peralatan tersebut perlu dikembangkan tidak jadi Dusun Siten tetapi di wilayah Kabupaten Bantul.
“Sejak dulu saya membagikan armada sampah roda mencapai ratusan. Mayoritas pengelola sampah dilakukan oleh generasi muda, maka harus didukung betul,” kata Gandung didampingi Camat Bambanglipuro, Lukas Sumanasa serta Lurah Desa Sumbermulyo, Ani Widayani.
Dosen Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta, Dr Eng Mochamad Syamsiro, melalui riset selama sepuluh tahun akhirnya tercipta alat pengolah sampah generasi ketiga yang mampu menghasilkan bahan bakar minyak.
Menurut dia, sampah yang diolah dengan alat tersebut meliputi tiga jenis yakni plastik bekas air mineral, bungkus sabun, sampo dan sterofom. Jika plastiknya bagus tidak terkena tanah satu kilogram bisa menghasilkan satu liter BBM.
“Alat ini sebagai jawaban sulitnya mengolah sampah plastik. Jika plastik dibuang begitu saja kita butuh waktu ratusan tahun untuk mengurai sampah plastik. Alat ini sebagai salah satu solusi penanganan sampah plastik,” kata dia.
Jika digunakan untuk mesin sepeda motor, lanjut dia, BBM yang dihasilkan masih harus melewati proses pemurnian atau refinery.
Ketua Bank Sampah Gerbang Pilah Dusun Siten, Suratno, mengapresiasi bantuan mesin pengolah sampah plastik yang mampu menghasilkan bahan bakar minyak. Dengan alat ini sampah yang dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul berkurang.
Dia mengatakan warga sudah bisa mengoperasikan alat tersebut namun demikian Universitas Janabadra masih akan mendampingi. (*)