Kisah Peraih Juara 2 FLS2N Menyanyi Tingkat Provinsi Jateng

Kisah Peraih Juara 2 FLS2N Menyanyi Tingkat Provinsi Jateng

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Sulthan Fadhil Syahbal berhasil meraih juara 2 Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Sulthan berhasil menyisihkan 105 peserta dari 35 Kabupaten/Kota se Jateng, dengan dewan juri tingkat nasional.

Lomba FLS2N digelar secara virtual. Masing-masing peserta mengirim rekaman video. Dalam rekaman videonya, Sulthan tampak percaya diri membawakan tembang Irama Desa dengan lantunan suara emas berkarakter.

“Untuk persiapan lomba, saya setiap hari latihan terus. Sehingga bisa meraih juara 2 FLS2N tingkat Provinsi Jateng,” ujar Sulthan yang merupakan siswa kelas V SDN Purworejo.

Menurutnya ketentuan lagu untuk lomba dari dewan juri. Siswa bersuara emas itu harus latihan bernyanyi setiap hari. “Pelatih saya adalah babah (panggilan untuk ayah-red). Setiap hari harus latihan. Saya sampai stres,” kata Sulthan pemilik single lagu Senyum Negeri Kecil (SNK) karya Fikri Amrilah.

Bakat seni Sulthan mengalir dari sang ayah yang akrab disapa Adhing. Kebetulan dia juga seorang musisi bahkan tanpa sengaja pernah membuka sekolah musik.

Dalam proses FLS2N, anak dari pemilik Sulthan Kopi & Eatery ini berjuang dari bawah. Saat pertama adalah seleksi internal di lingkungan SDN Purworejo. Sulthan berhasil memenangkan kompetisi internal sekolah, untuk mewakili menuju kompetisi tingkat kecamatan.

Di tingkat kecamatan, Sulthan menyanyikan “Doa Anak Negeri dan Anoman Obong”. Siswa kelas V tersebut menyabet juara pertama tingkat kecamatan.

Selanjutnya, anak dari pasangan Fadhil Ali Syahbal dan Sulistyo Setyowati maju ke babak Kabupaten Purworejo berhasil meraih juara 2. Setiap juara 1, 2 dan 3 di Kabupaten dan Kota se Jateng berhak ikut kompetisi di tingkat Provinsip dengan dewan juri nasional.

Di tingkat provinsi, Sulthan berhasil meraih juara 2 FLS2N untuk menyanyi tunggal. Adapun juara 1 adalah peserta dari Semarang.

“Kriteria dalam lomba FLS2N meliputi teknik dan penampilan. Untuk itu Sulthan harus latihan rutin setiap hari,” jelas Sulistyo Setyowati, ibunda Sulthan.

Mama Lis menuturkan, Sulthan bisa mendapat juara 2 FLS2N tingkat Provinsi, dirinya merasa bersyukur dan bangga. Harapannya, Sulthan bisa membawa nama Purworejo lebih harum lagi. Dan secara pribadi bisa terus berlatih untuk hasil yang lebih baik lagi. Lis mengaku, lomba FLS2N kali ini, bagi Sulthan untuk pertama kalinya dan tahun depan bisa ikut lagi

“Proses awal Sulthan mengikuti lomba FLS2N dari awal sangat berat. Kami sebagai orang tua, berikhtiar dan berusaha. Ternyata di Purworejo ada anak yang berhasil menjadi juara. Ini tidak mudah,” jelas Lis sapaan akrabnya.

Dia menambahkan kriteria lomba sangat ketat, suara merdu tidak menjamin bisa lolos sebagai juara.

“Teknik suara harus sesuai partirtur (notasi). Suara semerdu apapun kalau tidak sesuai dengan partitur tidak juara. Misalnya satu frase harus satu nafas seperti lagu Irama Desa yang untuk lomba tingkat provinsi. Itu susah,” kata pundi.

Bagi mama Lis, pesaing terberat adalah diri sendiri, apalagi kalau tidak mau latihan. Dia dan ayah Sulthan berusaha mempersiapkan latihan secara maksimal, sampai Sulthan mengaku stres. Apalagi saat pengambilan video harus diulang-ulang.

“Rekaman video itu harus sempurna. Salah sedikit harus diulang. Alhamdulilah Sulthan anaknya tanggung jawab, karena merasa sudah ditunjuk,” beber Lis saat mendampingi Sulthan wawancara dengan koranbernas.id, Sabtu malam (18/9/2021) di Sulthan Kopi & Eatery.

Untuk pembuatan video pihaknya memiliki tim sendiri, untuk menentukan baju dan dekor guna mendukung penampilan Sulthan.

Pasangan Fadhil Ali Syahbal dan Sulistyo Setyowati sebagai orang tua akan terus menggali potensi bocah pemilik lengkingan suara 2 oktaf tersebut. Sulthan selain bermusik dia juga hobi basket dan taekwondo. Tak hanya itu suara emasnya juga untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

“Setiap hari Sulthan harus mengaji. Dia mampu melantunkan hafalan Al Quran dengan tajwid yang benar,” kata sang mama.

Soal urusan dunia tarik suara, Sulthan juga berusaha nguri-uri seni budaya lokal seperti macapat, bahkan pernah mengikuti lomba macapat mewakili sekolah. (*)