Ketua DPRD DIY Nuryadi Dukung PCPS GMKI Berkontribusi Membangun Yogyakarta

Ketua DPRD DIY Nuryadi Dukung PCPS GMKI Berkontribusi Membangun Yogyakarta

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ketua DPRD DIY, Nuryadi, memberikan dukungan kepada Pengurus Cabang Perkumpulan Senior (PCPS) GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Yogyakarta ikut berkontribusi memajukan kota ini. Dukungan tersebut disampaikan saat menerima audiensi PCPS GMKI Yogyakarta, Senin (13/3/2023), di ruang kerjanya Gedung DPRD DIY Jalan Malioboro.

“Itu pasti hal yang baik. Kita dukung. Mereka adalah teman-teman yang sudah lama tinggal di Yogyakarta, pasti paham apa yang akan dikerjakan untuk Yogyakarta,” kata Nuryadi kepada wartawan usai audiensi yang dipimpin oleh Rahman Jafaris selaku Ketua PCPS GMKI Yogyakarta.

PCPS GMKI merupakan wadah atau tempat berkumpulnya alumni GMKI. Mereka saat mahasiswa menjadi aktivitas GMKI, begitu lulus bergabung di dalam organisasi tersebut.

Lebih lanjut, anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan sesuatu hal yang baik dan bermanfaat bagi Yogyakarta harus memperoleh dukungan dari semua pihak, termasuk dari DPRD DIY.

Secara kelembagaan, Nuryadi memberikan apresiasi dengan audiensi kali ini. Dari pertemuan-pertemuan semacam itu harapannya ada pemahaman, seperti apa langkah dan upaya PCPS GMKI Yogyakarta memajukan Yogyakarta.

DPRD DIY, lanjut dia, memiliki tiga tugas yaitu legislasi, penganggaran dan pengawasan. Mudah-mudahan dari pertemuan tersebut tangan dewan, dalam tanda kutip, menjadi lebih banyak.

“Bukan berarti teman-teman ini anak buah saya. Bukan, jika tangan kita lebih banyak pasti kita bisa menjangkau ke mana pun. Saya pesan kepada teman-teman jangan kapok bertemu saya, saya bisa diundang,” ungkap Nuryadi.

Sedangkan Rahman Jafaris menjelaskan audiensi dengan Ketua DPRD DIY ini selain untuk memperkenalkan pengurus baru PCPS GMKI Yogyakarta yang baru saja dilantik Desember2022, juga dalam rangka mencari masukan bagaimana membuat Yogyakarta lebih maju lagi.

“Kami butuh pandangan dari beliau sebagai salah seorang sesepuh Yogyakarta yang lebih tahu persoalan riil di masyarakat. Kami juga menyampaikan beberapa pikiran kami tentang bagaimana membawa Yogyakarta ke arah yang lebih baik,” kata dia.

Misalnya, bagaimana menjaga Yogyakarta ini dengan predikatnya sebagai Kota Pelajar, kota yang pluralis dan berbudaya.

Di tempat yang sama, Penasihat PCS GMKI Yogyakarta, Dwi Purnama, memaparkan ada satu  persoalan yang dihadapi saat tahun politik menjelang Pemilu 2024, berupa riak-riak kecil di masyarakat.

“Kondisi Yogyakarta dengan masyarakatnya yang pluralis, kita ingin tetap Yogyakarta aman dan damai. Maka, kita menyambut baik program Sinau Pancasila dari DPRD DIY dan kita akan memainkan peran itu bersama dengan adik-adik mahasiswa di GMKI dan elemen-elemen yang ada di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.

Harapannya, melalui Program Sinau Pancasila, kebangsaan dan pluralisme akan tercipta suasana Provinsi DIY yang lebih kondusif. Dengan begitu, pada 2024 di mana sebagian orang yang semula merasa ketakutan, dengan gerakan yang akan dilakukan oleh PCPS GMKI, tidak lagi merasa ketakutan.

“Itu bentuk kontribusi dan kecintaan kita terhadap Yogyakarta, dan pemaknaan kita terhadap keistimewaan Yogyakarta,” kata Dwi.

Soal pluralisme dan keberagaman, dia menjelaskan sebenarnya kalau toh persoalan kecil itu muncul di masyarakat maka tidak bisa langsung gebyah uyah, termasuk persoalan antarsuku.

“Persoalan antaragama kalau pun muncul dan booming, itu cepat selesai. Kita harapkan gerakan ini akan mendorong proses-proses rekonsiliasi apabila ada konflik di masyarakat, baik berbasis agama maupun yang lain bisa diselesaikan tanpa menimbulkan ekses yang lebih besar. Itu harapan kita,” tambahnya.

Tak lupa, Dwi Purnama juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua DPRD DIY yang bersedia membangun dialog. Harapannya, dari dialog tersebut PCPS GMKI Yogyakarta bisa memformulasikan Sinau Pancasila.

“Mungkin dalam waktu dekat nanti akan ada sambung rasa, setelah itu kita formulasikan Sinau Pancasila, karena salah satu identitas GMKI adalah sebagai gerakan nasionalis,” kata dia.

Artinya, terdapat dua konteks yang bisa saling bertemu dan melengkapi satu sama lain. PCPS GMKI dengan nasionalisnya menyatukan gagasan dan pemikirannya dengan gagasan serta upaya DPRD DIY untuk terus mempertahankan NKRI salah satunya melalui program Sinau Pancasila. “Pemaknaannya di situ,” tandasnya. (*)