Ketika Rasa Kemanusiaan Menyatukan Perbedaan

Ketika Rasa Kemanusiaan Menyatukan Perbedaan

KORANBERNAS.ID—Ada suasana berbeda, saat Sabtu (31/8/2019) pagi, agenda rutin kerja bakti bersih-bersih dilakukan di Gereja Sarimulya di Gg Pandega Bakti Jl Kaliurang Yogyakarta. Bukan hanya pengurus gereja dan jemaat, kegiatan ini juga melibatkan warga sekitar serta perwakilan dari FIFGROUP Yogyakarta.

Sedari pagi, mereka bahu membahu membersihkan tempat ibadah ini. Mulai dari halaman, pekarangan, hingga ke dalam gereja serta bangunan-bangunan pelengkap lain termasuk Poliklinik Marga Husada.

“Iya ini kegiatan rutin kami setiap Sabtu. Kami selalu mengadakan kegiatan bersih-bersih. Bukan saja sebagai bagian dari menjaga tempat ini supaya tetap bersih dan rapi serta nyaman, karena Minggunya kami mengadakan ibadah. Tapi juga merupakan bagian kami untuk terus menjalin interaksi sosial dan memupuk kekeluargaan,” kata Pdt Gunawan Adi Prabowo S.Si.

Pdt Gunawan mengakui dan merasakan pentingnya kegiatan yang rutin dan seimbang, antara peribadatan dengan kegiatan yang sifatnya sosial kemasyarakatan. Maka di tempat ini, sudah sejak tahun 80-an dirintis berdirinya poliklinik, yang dimaksudkan untuk melayani masyarakat di sekitar.

Selain itu, pada moment tertentu juga diadakan kegiatan bakti sosial seperti donor darah bekerjasama dengan PMI. Donor darah, biasanya diadakan setiap Ramadhan, mengingat saat itulah suplai darah untuk persediaan di kantor PMI mengalami penurunan lantaran sebagian besar pendonor sedang berpuasa.

Kegiatan donor darah setiap Ramadan bekerjasama dengan PMI Sleman. (istimewa)

Pengurus, katanya, rutin berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Pertemuan kampung, hingga rapat-rapat yang diselenggarakan oleh warga selalu melibatkan dan mengundang pengurus gereja.

Melalui cara inilah, pihak gereja dapat mengetahui lebih detail berbagai hal terkait dengan dinamika kehidupan bermasyarakat di sekitarnya.

“Warga juga menjadi tidak sungkan kalau ada hal-hal yang perlu kami bantu. Sebaliknya, kamipun demikian. Ini cara kami menyelaraskan dan menjaga harmoni. Bahwa kami ini tetap bagian dari masyarakat. Kami juga sering mengadakan kegiatan dialog ilmiah dan keagamaan bersama berbagai elemen. Termasuk dengan Kyai Abdul Muhaimin. Dengan kalangan kampus juga sering termasuk UIN Sunan Kalijaga. Dengan cara ini kami berupaya menjaga sisi rasa kebersamaan dan terutama kemanusiaan. Jangan sampai rumah-rumah ibadah itu kemudian memisahkan kita dari kehidupan sebagai sesama makhluk ciptaanNya,” kata Gunawan.

Terkait dukungan dari FIFGROUP, Gunawan mengaku bukan yang pertama kali dilakukan. Pihaknya sudah beberapa kali bekerjasama dengan perusahaan ini, termasuk kesempatan untuk memanfaatkan Bus Sosial milik FIFGROUP. Hal ini, dinilai sebagai bagian dari menjalin interaksi sosial secara lebih luas.

Personal General Service Section Head FIFGROUP Yogyakarta 1, Andreas Rasdiono mengungkapkan, keterlibatannya bersama 25 karyawan dalam kegiatan kerja bakti ini, merupakan bagian dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Kegiatan serupa dilakukan rutin dan berpindah-pindah untuk menjangkau rumah-rumah ibadah di sekitar perusahaan.

Selain terlibat langsung dalam kerja bakti, perusahaan juga menyerahkan bantuan berupa peralatan kebersihan, yang dibutuhkan oleh tempat-tempat ibadah.

“Kami ingin keberadaan perusahaan, juga bisa membawa manfaat bagi masyarakat di lingkungan terdekat kantor kami,” katanya. (*/SM)