Kemdikbud Mengundang para Pakar Masuk Kampus

Kemdikbud Mengundang para Pakar Masuk Kampus

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Universitas Pembangunan Negeri (UPN) “Veteran” Yogyakarta menyelenggarakan Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2022/2023, Sabtu (13/8/2022). Penyelenggaraan ini sekaligus menandai dimulainya program Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) Tahun 2022.

Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru dan Pembukaan PKKBN kali ini dilakukan secara tatap muka di auditorium kampus UPNV Yogyakarta. Sebelumnya, selama 2 tahun kegiatan serupa dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam pesan virtualnya menyampaikan, jenjang pendidikan fase ini memiliki pengalaman-pengalaman yang menarik dan belum pernah didapatkan pada jenjang pendidikan sebelumnya.

"Pada fase ini adik lebih leluasa untuk belajar sesuai dengan minat masing-masing sebagai bekal untuk menaklukkan masa depan. Apalagi sekarang ada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah berjalan dua tahun," paparnya.

"MBKM yang diikuti oleh ratusan ribu mahasiswa di seluruh Indonesia ini sangat sayang untuk dilewatkan. Banyak kesempatan untuk merasakan keseruan belajar di luar kampus, mulai dari magang, melakukan riset, kegiatan kemanusiaan maupun proyek kewirausahaan hingga ke pertukaran mahasiswa di dalam dan di luar negeri," lanjutnya.

Selain program-program belajar di luar kampus, Nadiem melanjutkan, pihaknya juga mengundang para pakar untuk masuk ke kampus melalui program praktisi mengajar yang baru diluncurkan. Para ahli ini datang membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka yang tentunya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa di program-program MBKM ini.

"Saya yakin akan sangat membantu adik-adik untuk mengenal apa yang sekarang menjadi minat dan ketertarikan. Hal ini sangat penting untuk menentukan karir adik-adik pada masa depan sesuai dengan keinginan, bekerja sesuai dengan minat kita adalah satu kesempatan dalam hidup yang sangat berharga. Dan saya ingin semua mahasiswa Indonesia bisa mendapatkan kesempatan itu," kata dia.

Sementara Rektor UPN V Yogyakarta Mohammad Irhas Effendi menambahkan, mulai tahun akademik 2022/2023 UPN “Veteran” Yogyakarta meningkatkan daya tampung menjadi 4.830. Dengan demikian UPN “Veteran” Yogyakarta turut berkontribusi dalam perluasaan kesempatan menempuh pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia.

"Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa," paparnya.

Seleksi masuk UPN “Veteran” Yogyakarta dilaksanakan melalui 3 (tiga) jalur, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Lainnya. Jalur Seleksi Lainnya semula dikenal dengan sebutan Seleksi Mandiri, meliputi 4 (empat) jalur yaitu Jalur Prestasi, Jalur Skor UTBK, Jalur Computer Based Test (CBT), dan Jalur Bela Negara. Dari jalur SNMPT diterima sebesar 20 persen, SBMPTN 50 persen, dan Seleksi Lainnya sebesar 30 persen.

"Jalur Bela Negara merupakan implementasi dari komitmen UPN “Veteran” Yogyakarta untuk terus melestarikan, mengembangkan, serta menguatkan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan bernegara. Ini merupakan perwujudan dari komitmen untuk tetap merengkuh keluarga besar Veteran dan kementerian pertahanan sebagai lembaga yang semula menaungi UPN “Veteran” Yogyakarta," lanjutnya.

Pada 2022 ini, lanjut Irhas, jumlah Pendaftar program sarjana sebesar 49.026, dengan daya tampung awal sebesar 4.830 , dengan demikian keketatan rata-rata setiap prodi 10 % jika dihitung dari daya tampung awal serta 8 persen jika dihitung dari yang akhirnya diterima.

Mahasiswa baru yang diterima secara resmi hari ini berjumlah 4.312 orang, terdiri atas 46 orang mahasisawa D3, 4.146 orang mahasiswa S1, serta 120 orang mahasiswa Magister dan Doktor).

"Rasio keketatan seleksi untuk program sarjana adalah 1:12. Artinya satu mahasiswa menyingkirkan 12 orang pesaing. Jadi dapat dikatakan bahwa mahasiswa baru UPN “Veteran” Yogyakarta merupakan anak-anak yang unggul," imbuhnya.

Dia melanjutkan, ada dua hal penting yang harus diperhatikan oleh para mahasiswa. Pertama, para mahasiswa harus memegang teguh nilai-nilai bela negara. Kedua, para mahasiswa harus ulet dan luwes atau adaptif.

Nilai nilai-nilai bela negara meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa bernegara, setia pada Pancasila, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara baik secara fisik maupun psikis.

"Bersamaan dengan itu para mahasiswa juga harus dapat menghadapi tantangan dengan kesediaan untuk selau siap belajar, siap beradaptasi, terus berinovasi, dan pantang menyerah. Itu pulalah nilai-nilai yang kita pelajari dan kita praktikkan di kampus ini," terangnya.

Kehidupan berubah secara cepat, tantangan datang silih berganti, mau tak mau Mahasisa harus bersiap menghadapinya. Mahasiswa harus terus meningkatkan pengetahuan, mengasah keterampilan, dan memperluas wawasan agar berhasil meraih masa depan diri pribadi dan keluarga, serta mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

"Dalam era revolusi industry 4.0 dan society 5.0 mahasiswa wajib memperkuat kemampuan teknologi informasi yang menjadi ciri dunia kerja di era digital," imbuhnya.

Semua hal yang baru saja saya uraikan itu, harus kita letakkan di atas landasan filosofis kampus kita, yaitu WIDYA MWAT YASA, yang artinya: menuntut ilmu untuk diabdikan bagi kepentingan bangsa dan negara. Para mahasiswa dan seluruh civitas akademika UPN “Veteran” Yogyakarta harus benar-benar menghayati sesanti tersebut, kemudian menerapkannya dengan sepenuh hati."Dengan cara itu kita bisa menghargai para veteran pejuang negeri ini, menghargai para founding fathers kampus ini, dan sekaligus kita berbakti kepada nusa, bangsa, dan negara," tandasnya.  (*)