Kebijakan PPKM Level 3, Pelaku Wisata Ngelu Tapi Tetap Manut

Kebijakan PPKM Level 3, Pelaku Wisata Ngelu Tapi Tetap Manut

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Pemerintah akan menerapkan kebijakan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang. Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 tentang “Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru)”.

Dalam kebijakan libur Nataru, perayaan pesta kembang api, arak-arakan, pawai yang mengumpulkan kerumunan besar, sepenuhnya dilarang. Sementara untuk ibadah Natal, kunjungan wisata, pusat perbelanjaan menyesuaikan kebijakan PPKM Level 3.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang dikutip dari laman kemenkopmk.go.id, kebijakan PPKM level 3 tersebut masih akan ditambah dengan beberapa pengetatan lai. Terutama untuk menghindari timbulnya kerumunan massa.

Menanggapi hal tersebut, pelaku wisata yang ada di Bantul mengaku hanya bisa pasrah dan manut. Seperti dikatakan oleh Nunik, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Ikan segar Pantai Depok. Dirinya mengakuakan menerima kebijakan tersebut.

“Saya sebenarnya berat hati mendengar pengumuman penutupan libur Natal dan Tahun baru 2022 yakni pemberlakuan level 3. Namun saya sebagai pedagang hanya bisa pasrah. Saat ini wisata mulai dibuka, pedagang gembira karena ekonomi mulai menggeliat dan bisa menutup berbagai kebutuhan. Namun dengan informasi akan ditutup lagi, pedagang ngelu tapi kita tidak bisa berbuat banyak,”kata Nunik yang dihubungi koranbernas.id, Rabu (1/12/2021).

Dan saat nanti PPKM level 3 diberlakukan, dirinya berencana tetap jualan ikan entah laku atau tidak, untuk berjaga-jaga ketika ada orang yang datang ke pasar untuk mencari lauk, minta dimasakan ikan atau untuk memberi makan mereka yang melakukan isolasi mandiri. Tentu jumlahnya dikurangi. Jika biasanya dirinya membawa dagangan ikan 10 kilo sehari, maka dikurangi setengahnya.

  1. siapa tahu ada orang yang belanja ikan segar. Pengumuman jauh hari soal penutupan dan pemberlakukan PPKM level 3, setidaknya sudah membantu pedagang karena tidak dadakan. Beda dengan penutupan beberapa waktu sebelumnya yang bersifat dadakan, sehingga kami terlanjur kulakan banyak,”lanjutnya.

Dirinya berharap penutupan sesuai jadwal tidak ada perpanjangan sehingga wisata bisa buka kembali dan ekonomi kembali pulih.

Terpisah Fajar Subekti Pengurus Pokdarwis Pantai Goa Cemara Bantul mengatakan, pelaku wisata di kawasan Pantai Selatan saat ini mulai galau.

“Kami galau, resah juga karena wisata baru buka. Dan libur Nataru adalah momen panen pelaku wisata dan momen yang ditunggu-tunggu. Tetapi kami hanya bisa pasrah dan tidak akan berbuat macam-macam atau reko-reko. Kami manut kebijakan tersebut,”katanya.

Terkait pengendalian Covid-19 di objek wisata, sampai kini dinilainya cukup baik. Termasuk sebagian besar para pengunjung telah mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19. Dan terbukti setelah penerapan PPKM level 2, objek wisata diizinkan beroperasi. Hingga saat ini juga tidak ditemukan adanya klaster Covid-19 di seluruh objek wisata di Kabupaten Bantul.

“Kami tetap berkomitmen menjaga para wisatawan agar tetap aman saat bertandang, dengan tidak mengabaikan penerapan protokol kesehatan.”katanya.

Pokdarwis dan pelaku wisata di pantai Goa Cemara mengaku legowo dan mendukung keputusan pemerintah. Penerapan yang berlaku di seluruh daerah ini tentu saja telah melalui pertimbangan yang cukup matang.

“Kami bersyukur informasi ini disampaikan jauh hari, sehingga kami belum melakukan berbagai persiapan menjelang libur Nataru seperti berbelanja. Sebab jika mendadak seperti yang sebelumnya terjadi dansudah belanja, tentu akan rugi,”katanya. (*)