Kaur Danarta Cekatan Sangat Dibutuhkan

Kaur Danarta Cekatan Sangat Dibutuhkan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Paguyuban Kaur Danarta se-Kabupaten Bantul menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) bertajuk “Bina Inovasi dan Potensi Kelurahan Melalui Strategi Pengelolaan Keuangan Akuntabel dan Inovatif”, Selasa (16/1/2021) di Gedung Induk Kompleks Parasamya. Acara yang dibuka Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih, akan berlangsung dua hari hingga Kamis (17/3/2021) dan rencananya akan ditutup oleh wakil Bupati Joko Purnomo.  

Narasumber yang dihadirkan di antaranya Munaryati M.Acc selaku Pimpinan Cabang PT Bank BPD DIY, Trisna Manurung MSi Kepala BKAD Bantul serta Hermawan Setiaji MH yang merupakan Kepala Inspektorat Bantul. Sementara pada hari kedua menghadirkan Kepala Dinas PPKBPMD, Sri Nuryanti MSi, kemudian Kabag Administrasi Pemerintahan Desa, Kurniantoro MSi dan perwakilan KPP Pratama Bantul, Agung Subhan Kurnianto SE.Ak.

Ketua Paguyuban Kaur Danarta, Hudi Wibowo SPd dalam laporanya mengatakan pelatihan ini mengundang 75 Kaur Danarta dari 75 kalurahan se-Kabupaten Bantul.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menambah bekal dan kemampuan dari Kaur Danarta dalam kaitan pengelolaan keuangan,”katanya.

Sementara Bupati Abdul Halim dalam sambutanya mengatakan, Kaur Danarta atau yang populer dengan istilah Kaur Keuangan memiliki peran dan tanggung jawab yang tidak ringan.

“Karena segala penatausahaan keuangan kalurahan dilakukan oleh mereka. Maka perlu adanya pemahaman yang sama bagaimana agar laporan keuangan itu akuntabel, transparan, bersih dan bebas korupsi,” ujar Bupati.

Bupati Bantul juga mengapresiasi peran dan kinerja Kaur Danarta di seluruh Bantul. “Saya berikan apresiasi untuk para Kaur Danarta yang bersemangat ikut Bimtek. Semoga Kalurahan kita menjadi Kalurahan teladan yang memiliki kinerja baik sehingga menghadirkan kesejahteraan masyarakat secara optimal,” lanjut Abdul Halim.

Bantuan dukuh

Bersama Wabup, dirinya mencanangkan program pemberdayaan partisipatif masyarakat berbasis pedukuhan dengan bantuan sebesar Rp 50 juta per tahun. Program ini dilatarbelakangi ketimpangan keuangan daerah yang ditransfer ke kalurahan.

Bupati mengakui adanya perbedaan kalurahan yang mendapat Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Maka dengan adanya bantuan tadi diharapkan mampu menjembatani apa yang dibutuhkan masyarakat.

Sesuai dengan peraturan bupati, dana tersebut digunakan untuk empat hal yakni pertama Infrastruktur seperti drainase dan pemasangan paving blok, tidak boleh corblok.

“Kita atur untuk pengerasan jalan dengan paving blok tidak boleh corblok. Ini karena corblok terbukti menurunkan tinggi permukaan air tanah di mana sekarang semakin menurun karena kurangnya resapan. Sebab corblok menutup pori-pori tanah,” katanya.

Kedua untuk mengurusi persampahan. Fakta yang ada TPA di Piyungan sudah kewalahan untuk menampung sampah, maka persoalan sampah hendaknya bisa selesai di tingkat pedukuhan. Syukur di tingkat rumah tangga dengan pola pemilahan sampah.

Ketiga masalah kesehatan, Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) , stunting covid dan lain-lainya harus diperhatikan. Sejak ibu hamil, sudah harus mendapat dukungan asupan yang baik guna menjaga kondisinya.

“Kita ingin generasi yang tinggi, cerdas, tidak cebol, sehat juga. Maka memerangi stunting harus dilakukan sejak pra nikah,”kata bupati.

Kembangkan produk digital

Peruntukan dana keempat adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar sekarang anak bisa cerdas, tumbuh dengan baik dan terpenuhi hak-haknya sebagai penerus perjuangan bangsa.

“Pengaturan-pengaturan tadi, dan pengaturan keuangan secara keseluruhan tentu sebuah Kalurahan memerlukan Kaur Danarta yang cekatan, memahami, inovatif. Danarta menjadi sangat diandalkan bagi kemajuan Kalurahan dan Kabupaten Bantul yang kita cintai,” katanya.

Sementara Munaryati mengatakan jika Bank BPD adalah BUMD milik Pemda DIY dan Pemda Kabupaten/kota dengan aset saat ini Rp 14,7 triliun. Saat ini mereka sedang terus mengembangkan produk digital. Adapun produk digital yang saat ini sudah diluncurkan adalah Bank BPD mobile bangking, Bank BPD Qris Ultimate Automated Transaction (QUAT) yang dikhususkan untuk mercant, UMKM, masjid untuk donasi digital dan juga bisa juga untuk sumbangan-sumbangan yang muncul chanel QRIS bisa di scan bank manapun.

Juga ada layanan Cash Management System (CMS) atau internet bangking untuk institusi atau perusahaan guna memenuhi kebutuhan transaksi perbankan. “Saat ini OPD di Bantul sudah menggunakan ini. Sehingga untuk keperluan transaksi tidak perlu harus ke bank. Juga sekarang kita sudah perkenalkan ini ke bendahara sekolah,” katanya.

Sekarang terus dikampanyekan layanan perbankan digital. “Mau tidak mau digitalisasi adalah keniscayaan.Teknologi semakin canggih, dan masyarakat sudah melek teknologi,” katanya. Seperti saat pandemi ini, untuk Bank BPD transaksi konvensional menurun dan yang meningkat transaksi lewat ATM, mobile banking hingga internet banking. (*)