Kata Pengacara: Sekdes Viral di Bayan adalah Korban Dukun H

Kata Pengacara: Sekdes Viral di Bayan adalah Korban Dukun H

KORANBERNAS..ID, PURWOREJO -- Oknum Sekretaris Desa (Sekdes) di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang yang terseret kasus viral foto vulgar menunjuk pengacara Agus Triatmoko untuk memberikan tanggapan. Di tengah 'memanasnya' kasus tersebut, Agus Triatmoko memberikan tanggapan terkait foto 'panas' kliennya, yaitu Sekdes MN kepada awak media.

Agus menerangkan, bahwa kliennya tak lain merupakan korban dalam kasus foto tersebut. Ia bercerita, sekitar akhir tahun lalu, MN, yang saat itu sedang bermasalah dengan calon suaminya, bertemu dengan teman masa sekolahnya di tingkat SMA berinisial H, warga Kelurahan Cangkrep, Kecamatan/Kabupaten Purworejo.

Saat itu MN mengeluh soal masalah yang menimpanya. Mendengar itu, H kemudian menawarkan bantuan. Kala itu, menurut Agus, H bilang bahwa MN dan adiknya berada di bawah pengaruh ilmu gaib (perdukunan) yang dilakukan oleh calon suaminya.

"Intinya, klien saya mau putus dengan calonnya dan ingin semua permasalahannya selesai. Oleh H, kemudian disuruh membeli dua ekor kambing kendit seharga Rp 5 juta. Lalu disuruh ritual mandi kembang. Klien saya percaya karena setelah ritual itu saat menagih uang ke mantan tunangannya lancar," jelas Agus.

Diduga, foto yang beredar adalah foto saat MN melakukan ritual mandi kembang. Setelah itu hubungan antara MN dan H meningkat menjadi hubungan bisnis. Belakangan, MN baru sadar kalau dirinya hanya dimanfaatkan dan mulai menjauhi H.

"Klien saya mengaku tidak ada hubungan asmara. Tapi saat akan menjauhi dan meminta uang dan domba yang dipelihara oleh H, pria itu mengancam punya foto-foto (vulgar) klien saya. Total kerugian klien saya lebih dari Rp 20 juta," kata Agus, Minggu (19/2/2023).

Kini pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum atas ulah H yang dikenal sebagai dukun itu.

Sementara itu, dalam keterangan tertulis yang dikirimkan kepada wartawan, MN mengaku bahwa ia belum pernah melihat foto yang dihebohkan itu.

"Untuk diketahui bapak-ibu tokoh desa dan semua warga, bahwa saya secara pribadi tidak melakukan hal tersebut (berpose vulgar) dalam kondisi baik. Saya dalam tekanan beberapa pihak," tulis MN dalam klarifikasinya.  (*)