Kagama Merekomendasikan Ketahanan Pangan, tidak Bergantung Impor

Kagama Merekomendasikan Ketahanan Pangan, tidak Bergantung Impor

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Pusat (PP) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Tahun 2021 diselenggarakan secara luring terbatas maupun daring. Ratusan pengurus Kagama luar negeri dan dalam negeri, Sabtu (18/12/2021), mengikuti raker yang dipusatkan di Graha Sabha Pramana (GSP) Bulaksumur Sleman.

Ketua Umum Kagama Ganjar Pranowo saat pembukaan rakernas  mengatakan dirinya sangat mengapresiasi semangat Kagama yang luar biasa, terus berkegiatan dan saling membantu selama pandemi Covid-19.

Di tengah berbagai pembatasan, Kagama tak kenal lelah menciptakan berbagai kegiatan dan merealisasikan ide-ide serta pemikiran kreatif berkontribusi untuk masyarakat, bangsa dan negara.

“Kita menggelar rakernas ini dalam keadaan bangsa kita masih berduka Saudara-saudara kita di Lumajang terdampak letusan Gunung Semeru dan juga gempa di utara Flores NTT. Kagama bekerja sama dengan unit DERU UGM didukung relawan mahasiswa telah melakukan sesuatu yang bisa dilakukan secara cepat, dan akan terus kita usahakan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan,” kata Ganjar Pranowo.

Di tengah upaya mengatasi bencana di berbagai tempat di tanah air, Ganjar meminta warga Kagama tetap waspada akan varian baru Covid-19, Omicron, dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Ganjar berharap momentum pandemi digunakan untuk menata kembali laku kehidupan. Beberapa di antaranya tidak bergantung impor, membangun ketahanan pangan dengan diversifikasi ekonomi, serta menjaga lingkungan mewujudkan ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Dia menjelaskan selama kepengurusan tujuh tahun terakhir, Kagama bertekat dan mengusung agenda Bersinergi untuk Indonesia Maju. Agenda ini bisa dilihat dari dua program unggulan yakni konsolidasi organisasi dan anggota.

Secara internal Kagama mengembangkan Wirausaha Alumni melalui pemetaan Wirausaha Alumni UGM, melalui Kagama Marketplace. Sedangkan Kagama telekonseling telah mendampingi lebih dari 600 orang anggota Kagama yang melakukan isolasi mandiri.

“Di internal kita terus membantu menggali ide-ide positif untuk pembangunan bangsa. Kita mengangkat tema-tema aktual untuk berbagai webinar, baik untuk membantu teman-teman kita yang sedang diberi amanah mengelola urusan bangsa, ataupun membantu menyukseskan program pemerintah secara umum,” jelas Ganjar.

Program bisnis

Selain program internal, lanjutnya, Kagama juga mempunyai program eksternal unggulan yang tidak terbatas pada alumni saja. Misalnya, program inkubasi bisnis untuk menumbuhkan bisnis. Berikutnya, mendorong prinsip-prinsip inklusi sosial dan memperkokoh dukungan pembangunan SDG’s Desa, melalui program Desa Inklusif bekerja sama dengan Kemendes PDTT dan UGM.

“Dari 80 Kabupaten di 320 Desa (masing-masing kabupaten empat desa) yang menjadi target, kalau bisa didampingi secara serius satu desa saja per kabupaten, itu akan luar biasa. Artinya kita akan punya 80 desa inklusif hebat pada rakernas akan datang,” tegas Ganjar Pranowo.

Kagama berencana bermitra dengan berbagai kementerian seperti ATR/BPN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Informasi Geospasial dan Kementerian Tenaga Kerja. Adapun advokasi kebijakan melalui acara Teras Kita. Sementara untuk advokasi langsung di masyarakat melalui Kagama Care.

“Kita punya inisiatif Kagama Canthelan di 115 Lokasi 22 provinsi, membangun aplikasi K-Gama Health untuk membantu menanggulangi dampak kesehatan masyarakat selama pandemi maupun pascapandemi,” ungkap Ganjar Pranowo.

Ada pula program Gadjah Mada Peduli berupa beasiswa dan orang tua asuh sinergi UGM dan Kagama. Melalui program ini telah disalurkan Rp 1 miliar hingga batch 11, dananya bersumber dari donasi alumni UGM dan hibah Mitra Kagama/UGM.

“Beberapa hal itu telah kita lakukan. Mari saling membantu dengan kekuatan alumni, kekuatan jaringan yang kita punya. Kita barangkali tidak selalu bisa memberi 100 persen sama dengan yang diharapkan, tapi kita semua selalu berusaha untuk membantu sekuat yang kita bias,” kata Ganjar Pranowo.

Kepada koranbernas.id, Ganjar Pranowo mengatakan rekomendasi Rakernas Kagama 2021 di antaranya membangun desa inklusi bertaraf nasional tapi jupa internasional. Dari segi nama dan budaya ada kesamaan historisnya seperti Himalaya dengan Dieng sister village (desa kembar internasional).

Rektor UGM Panut Mulyono selaku ex officio Ketua DP Kagama menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas peran Kagama yang luar biasa berkontribusi kepada almamater, masyarakat dan bangsa. UGM tidak akan maju dan berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa tanpa adanya kerja sama dan dukungan dari alumni.

“UGM sangat bangga dan berterima kasih atas kiprah Kagama selama ini. Harapannya Kagama bisa terus bersinergi antar-pengda dan universitas,” harapnya.

Panut menyebutkan tidak sedikit persoalan yang dihadapi bangsa mulai dari persoalan perubahan iklim hingga pemulihan ekonomi akibat pandemi.

Melalui rakernas Kagama kali ini dia berharap bisa dirumuskan berbagai kegiatan produktif yang dapat memberikan manfaat bagi penyelesaian berabagai persoalan bangsa. (*)