Jumlah Wisatawan ke Sleman Selama 2019 Melebihi Target

Jumlah Wisatawan ke Sleman Selama 2019 Melebihi Target

KORANBERNAS.ID, SLEMAN --- Kabupaten Sleman selama tahun 2019 dikunjungi sebanyak 10,357 juta wisatawan atau melebihi target 10 juta wisatawan. Selain jumlah kunjungan, pendapatan retribusi daerah di sektor pariwisata sepanjang 2019 juga melebihi dari target.

"Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi pariwisata Sleman pada 2019 sebesar Rp 5,82 miliar, dan terealisasi sebesar Rp 6,11 miliar atau sekitar 104 persen," kata Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Kamis (23/1/2020).

Sudarningsih juga menjelaskan, target PAD dari objek wisata andalan Kaliurang pada 2019 sebesar Rp 2,5 miliar, dan terealisasi sebesar Rp 2,84 miliar atau 112 persen. "Dari jumlah kunjungan wisatawan ke Kaliurang memang ada penurunan, tetapi secara target pendapatan retribusi selama 2019 melebihi target," katanya.

Dispar Kabupaten Sleman akan terus berupaya menaikkan jumlah kunjungan wisatawan dengan melakukan pembenahan sarana dan prasarana pariwisata melalui anggaran APBD dan DAK. Selain itu juga akan meningkatkan dan menyediakan fasilitas sebagai atraksi wisata dan penunjang pariwisata.

"Kami akan memperbaiki fasilitas di Kaliurang, membangun menara pandang, pembuatan fasilitas toilet dan parkir, penataan landscape, dan juga menambah atraksi wisata berupa pentas seni dan event di destinasi wisata," tutur Sudarningsih.

Pihaknya juga akan melakukan penguatan event dengan mendatangkan artis nasional. Penyelenggaraan sport tourism seperti Sleman Temple Run, Tour de Prambanan, dan Tour de Merapi.

"Kami juga mendorong penyelenggaraan event skala nasional dan internasional yang diselenggarakan oleh pelaku industri pariwisata maupun komunitas," papar Sudarningsih.

Jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman yang melebihi target pada 2019 juga disampaikan Bupati Sleman, Sri Purnomo. "Kami awalnya mematok target 10 juta pengunjung dan ternyata di akhir tahun mencapai angka 10.357.000 pengunjung, beberapa desa wisata bahkan belum memberikan laporan pengunjung," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, prestasi tersebut salah satunya karena Sleman membuat kalender event yang dipublikasikan melalui surat kabar lokal dan media sosial.

"Selain itu, banyaknya pihak yang terlibat juga menjadi dukungan terhadap perkembangan pariwisata di Sleman. Banyak yang terlibat dalam pengembangan ini menjadikan ekonomi kreatif bisa tumbuh bagus sehingga bisa membantu mengurangi jurang ekonomi masyarakat Sleman dan masyarakat pun lebih makmur sejahtera," katanya. (eru)