Jangan Abaikan Protokol Kesehatan, Kebumen Masih Level 3

Jangan Abaikan Protokol Kesehatan, Kebumen Masih Level 3

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama mengingatkan, Kabupaten Kebumen masih menerapkan PPKM Level 3. Karena itu, masyarakat diingatkan agar tetap patuh dengan protokol kesehatan. Masyarakat dan pengelola area publik agar menerapkan protokol kesehatan.

Saat bertemu dengan awak media, Senin (1/11/2021), Piter mengatakan, ada kecenderungan, sebagian masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan dan pembatas kegiatan masyarakat.

Ia mengamati, upaya pencegahan penularan covid-19 di beberapa tempat sudah terlihat mengendor, lantaran tidak ada skrining kesehatan yang ketat. Misalnya pemeriksaan suhu tubuh dengan thermometer gun, sudah tidak dilakukan lagi di sebagian besar pengelola area publik. Semestinya skrining kesehatan masih ada, sehingga deteksi dini bisa berjalan di area publik.

Masyarakat diingatkan wajib memakai masker di area publik, tidak berkerumun, serta menjaga jarak.

“Sekarang Kebumen masih PPKM level 3, ada pembatasan kegiatan masyarakat yang harus dipatuhi,” kata Piter Yanottama yang didampingi Wakapolres Kebumen Kompol Edi Wibowo.

Sejumlah masukan dari media akan menjadi bahan evaluasi, pada Rapat Koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 Kebumen. Polres Kebumen telah dan terus mendukung satgas, dalam hal pencegahan dan penanganan Covid-19.

Kegiatan vaksinasi, Polres Kebumen memiliki sumber daya manusia kesehatan, dengan membentuk 6 tim. Dengan sumber daya yang ada, bersama institusi kesehatan dan Kodim 0709 Kebumen, diharapkan mampu mempercepat tingkat capaian vaksinasi. Persoalannya, droping vaksinasi untuk Kebumen tidak sebanyak aglomerasi Solo dan Semarang.

Pada kesempatan itu, Piter Yanottama menyerahkan bantuan alat test antigen kepada awak media. Alat test antigen yang bisa digunakan untuk 25 kali test ini, agar bisa digunakan jurnalis, ketika selesai menjalankan tugas jurnalistik di tempat rawan penularan. “Sebaiknya minta bantuan tenaga kesehatan, jika menggunakan alat test antigen,” kata Piter Yanottama. (*)