Jaga Jarak, Penutupan Musrenbang Gunakan 24 Titik Vicon

Jaga Jarak, Penutupan Musrenbang Gunakan 24 Titik Vicon

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO --Penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Purworejo, dilaksanakan dengan cara video conference (vicon), Selasa (07/04/2020). Hal ini dilakukan sebagai bentuk physical distancing atau menjaga jarak.

Bupati, Wabup dan Sekda berada di Command Centre Kantor Kominfo Purworejo. Sedangkan Ketua DPRD dan jajarannya di gedung DPRD. Para camat di 16 kecamatan masing-masing, serta sejumlah Perangkat Daerah seperti BPPKAD, DinsosKBPPA, Disdukcapil di kantor masing-masing.

Musrenbang diawali dengan sambutan Ketua DPRD Purworejo, Dion Agassi Setyabudi yang merasa prihatin atas banyaknya korban masyarakat akibat Virus Corona (COVID-19). Hal tersebut menurutnya dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah untuk melakukan social distancing.

Terkait dengan pelaksanaan Musrenbang, Dion mengatakan bukan sekadar kegiatan seremonial yang digelar setiap tahunnya. Melainkan tempat untuk saling bertukar saran dan pendapat dalam upaya pelaksanaan kegiatan pembangunan di tahun yang akan datang.

“Dalam kegiatan musrenbang diharapkan pula mampu mewujudkan kesamaan pandangan dan pemahaman terkait kebijakan dan prioritas pembangunan Purworejo kedepan,” katanya.

DPRD sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah memiliki kewajiban untuk memberikan masukan berupa aspirasi masyarakat. Sehingga dapat menjadi masukan untuk penyusunan perencanaan pembangunan kedepan.

Diharapkan perencanaan yang disusun semakin baik dan berkualitas. Untuk itu prinsip-prinsip keterpaduan, kolaborasi dan koordinasi antara berbagai pihak dalam perencanaan pembangunan menjadi penting dikedepankan untuk mencapai tujuan tersebut.

"Perencanaan yang disusun benar-benar dapat menyentuh langsung dalam mengatasi berbagai isu  dan tantangan yang dari waktu ke waktu semakin kompleks,” katanya.

Bupati Purworejo Agus Bastian mengungkapkan Musrenbang ini merupakan momentum yang penting, karena memasuki tahun ke lima atau tahun akhir dari Rencana  Pembangunan Jangka Menengah  Daerah Kabupaten Purworejo. Tantangan pembangunan daerah saat ini adalah bagaimana kita dapat mengatasi permasalahan pembangunan yang cukup kompleks sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

“Permasalahan pandemi COVID-19 di tahun ini pastinya akan berdampak pada sendi-sendi ekonomi, sosial, budaya, politik, lingkungan kedepan,” katanya.

Hal ini kata Bupati, menjadi tantangan tersendiri bagi Kabupaten Purworejo untuk bangkit dan tetap fokus dalam meningkatkan kinerja pembangunan.

“Ini tentunya menjadi catatan tersendiri bagi Kabupaten Purworejo bahwa tahun 2020 merupakan tahun tersulit dalam mencapai kinerja pembangunan daerah,” ungkapnya.(yve)