Jadi Ketua Majelis Pembimbing Cabang, Bupati Ungkap Peran Penting Pramuka
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Ketua Gerakan Pramuka Daerah (Kwarda) Jawa Tengah melantik Kepengurusan Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka (Kwarcab) Kabupaten Purworejo dilantik oleh Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah (Jateng) Budi Prayitno, periode 2023-2028. Pelantikan dilakukan di Pendopo Agung Rumah Dinas Bupati Purworejo, Kamis (12/9/2024).
Bupati Purworejo Yuli Hastuti sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka (Kwarcab) Kabupaten Purworejo. Yuli dibantu wakil ketua yang terdiri dari Forkompinda termasuk Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setyabudi dan Sekretaris Daerah sebagai Sekretaris Majelis Pramuka.
Selanjutnya, Bupati Purworejo Yuli Hastuti melantik susunan Kepengurusan Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Purworejo dan Lembaga Pemeriksa Keuangan Kwarcab Purworejo.
Yuli dalam sambutannya mengatakan, sebagai organisasi pendidikan non formal, Gerakan Pramuka diharapkan menjadi wadah yang berperan menangani pembentukan karakter, serta aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
“Saya berharap pramuka mampu menekan dampak negatif perkembangan teknologi dan komunikasi. Yaitu dengan maraknya judi online, aksi perundungan, narkoba, pornografi, dan berbagai budaya asing yang telah menggerus semangat gotong royong dan nasionalisme generasi muda,” jelas Bupati.
Selain itu, menurut Bupati Gerakan Pramuka diharapkan juga dapat melakukan adaptasi teknologi, memberikan pelatihan kepemimpinan kepada generasi muda secara berkelanjutan, mengembangkan program kewirausahaan, dan terus melakukan transformasi agar bisa beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
“Relevan dengan hal tersebut, saya berharap Mabicab dan Pengurus Kwarcab yang baru dapat turut membangun pondasi, agar Pramuka Purworejo dapat menjadi aktor penggerak dan pilar kekuatan menuju Indonesia Emas pada tahun 2045. Tentunya upaya tersebut perlu didukung dan kolaborasi, serta komitmen dari kakak-kakak sekalian dan seluruh pemangku kepentingan terkait Iainnya,” katanya.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jateng Budi Prayitno mengatakan, prosesi pelantikan dengan cara memegang ujung Bendera Merah Putih, diletakkan di jantung kiri, sebagai makna selagi jantung berdetak akan ingat janji yang diucapkan.
“Janji diri dalam Gerakan Pramuka, memberikan pendidikan non formal, untuk memberikan karakter agar karakter baik, cinta tanah air, gotong royong dalam menjaga kebhinekaan. Pendidikan karakter dipandang penting oleh negara,” terang Ketua Kwarda Jateng.
Menurutnya orang yang tidak melihat sejarah, Pramuka dianggap biasa.
Karena saking pentingnya pendidikan pramuka di Indonesia, Ir Sukarno memberikan Panji Pramuka untuk pendidikan karakter anak bangsa.
“Saya sangat berharap terus dilakukan evaluasi untuk Pramuka, mendengar sebagian pengurusnya adalah pendidik, ini baik untuk perkembangan Pramuka ke depan. Dengan pendidikan harus ada pendidikan sistem pembelajaran Pramuka, bukan sekadar kegiatan tetapi bisa berupa keterampilan,” jelasnya.
Titik Mintarsih selaku Wakil Ketua Pembinaan Orang Dewasa Kwarcab Purworejo menambahkan keberadaan Pramuka untuk saling melegitimasi. Komitmen Pemkab Purworejo, Pramuka disosialisasikan di masyarakat bahwa Pramuka dipandu oleh undang-undang, dengan mengamalkan Pancasila dan Dasa Darma Pramuka.
“Di Purworejo semua komitmen, pramuka ada untuk karakter, life skill bagi bangsa dan negara. Walaupun saat ini, Pramuka bukan esktra, namun Pramuka cenderung diwajibkan,” jelas Titik.
Dia mengungkapkan Gerakan Pramuka selalu diserukan, pramuka merupakan pendidikan yang penting sekali sebagai fondamen dasar. Ada kursus mahir dasar sebagai landasan agar pembina mengerti pola among di Pramuka.
“Progam kerja Kwarcab Purworejo adalah bina wasa bagi Pramuka dengan menggladi pembina dan pelatih untuk Pramuka. Kami selalu meningkatkan kwalitas dan kwantitas untuk 1 banding 20 atau 1 banding 30,” sebutnya. (*)