Ini Rumus, Pariwisata Redup Angka Pengangguran Naik
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB), Umaruddin Masdar, menyatakan sektor pariwisata sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat.
“Secara nasional sektor pariwisata menyerap 12,7 juta pekerja. Begitu besar sumbangan dari sektor pariwisata, ini rumus, jika sektor pariwisata redup angka pengangguran naik,” ujarnya saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemasaran Pariwisata Pasar Asia Pasifik, Kamis (17/11/2022), di Tembi Rumah Budaya Jalan Parangtritis Sewon Bantul.
Menurut dia, kebijakan maupun program pemerintah pusat untuk menggenjot sektor kepariwisataan sejalan dengan program Pemda DIY yang mentargetkan Jogja pada 2025 menjadi destinasi wisata terkemuka di Asia Tenggara.
“Peningkatan sektor pariwisata adalah ikhtiar pemerintah dalam rangka menggairahkan ekonomi. Ketika pariwisata macet, ekonomi terpuruk. Begitu kuatnya pengaruh sektor pariwisata bagi perekonomian,” kata dia.
Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD DIY ini menambahkan, pariwisata juga merupakan perintah agama Islam, yang mengajarkan umat muslim tidak boleh hidup susah.
Mengutip nasihat seorang kiai di Bantul, Umaruddin Masdar menyebutkan hidup itu terdiri dari tiga aktivitas yaitu mikir, zikir dan pelesir. Ketiganya perlu berjalan secara baik, dengan kata lain seimbang.
Pariwisata, lanjut dia, memicu pertumbuhan ekonomi bahkan disebut sebagai pemasok devisa negara yang cukup signifikan. Sebagai gambaran, secara nasional kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian negara sebesar 4,8 persen. “Di DIY lebih tinggi, sektor pariwisata memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah sebesar 18,7 persen,” ungkapnya.
Secara langsung atau tidak langsung, pariwisata menjadi pendorong pembangunan sektor lainnya. Selain itu, pariwisata juga berdampak pada pembangunan infrastruktur, salah satunya dengan dibangunnya bandara (YIA) di Kulonprogo. Berkat sektor pariwisata, hampir semua infrastuktur di wilayah DIY kondisinya baik. Jalan-jalan beraspal mulus.
Seiring kemajuan zaman, lanjut dia, ke depan wisatawan akan didominasi oleh generasi milenial. Secara global jumlahnya mencapai 50 persen. Di Indonesia angka itu terproyeksi sebesar 83 juta orang.
“Inilah pasar yang harus ditangkap dan dimanjakan oleh pengelola wisata,” ucapnya seraya mengibaratkan sektor pariwisata itu seperti gadis cantik atau janda manis.
Tak lupa, Umaruddin Masdar mengajak pelaku wisata di Kabupaten Bantul akrab dengan teknologi digital. Kenapa? “Dunia digital akan menjadi pintu masuk dan dimasuki oleh manusia. Produk maupun pemasaran sektor pariwisata harus terkonsep,” ujarnya.
Narasumber lainnya pada bimtek yang diselenggarakan Direktorat Pemasaran Pariwisata Regional I Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Nugroho. Sedangkan Keke Genio tampil sebagai narasumber ahli.
Sesi foto bersama pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemasaran Pariwisata Pasar Asia Pasifik, Kamis (17/11/2022), di Tembi Rumah, Bantul. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Ekonomi kreatif
Kwintarto memaparkan tentang pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bantul. “Bantul merupakan gudangnya ekonomi kreatif. Produk ekspor DIY 70 persennya berasal dari Bantul,” ucapnya.
Di wilayah kabupaten ini juga terdapat banyak potensi kerajinan di antaranya batik tulis, batik kayu serta batik pisau. Dengan konsep pariwisata berbasis budaya, pada level Provinsi DIY, Kabupaten Bantul yang memiliki 273 destinasi wisata masih menempati urutan teratas tingkat kunjungan wisatawan nusantara (wisnus).
Wilayah yang saat ini dipimpin oleh Bupati Abdul Halim Muslih itu selain memiliki 81 ribu UMKM juga terdapat banyak sentra kerajinan, termasuk sentra jamu tradisional, Kiringan, satu-satunya terbesar di Indonesia.
Ada pula sentra gerabah Kasongan, sentra warangka keris di Imogiri maupun sentra kerajinan batik serta wayang, ketiganya masuk sebagai warisan budaya dunia.
Dalam kesempatan itu, Keke Genio berbagi ilmu tentang bagaiamana membuat brand suatu produk pariwisata. Logo, misalnya, usahakan dibuat sederhana. Jangan terlalu rumit. Cukup dua warna saja, maksimal tiga.
Begitu brand produk sudah jadi, langkah berikutnya adalah menjaga konsistensinya. “Konsistensi branding ini penting untuk ditunjukkan ke konsumen,” kata dia.
Keke juga berbagi tips cara memaksimalkan potensi live streaming untuk berbisnis di sektor pariwisata. Namun sebelumnya, kata dia, perlu mengenal target pasar yang akan disasar.
Dadam Mahdar dari Kemenparekraf menyampaikan, bimtek yang dibuka dengan penampilan tari Golek Ayun-ayun kali ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan koordinasi antara penyelenggara pemerintahan di tingkat eksekutif dan legislatif, dalam hal ini Sekretaris Fraksi PKB DPR RI, Fathan.
Diikuti 60 orang peserta terdiri dari pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, kegiatan ini sebagai bentuk koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus sosialisasi kebijakan pemasaran pariwisata Indonesia di mancanegara khususnya wilayah Asia Pasifik.
“Kegiatan Bimbingan Teknis Pemasaran Pariwisata Pasar Asia Pasifik ini sebagai wujud sinergi dan kolaborasi dengan daerah dan DPR RI,” ujar Dadam Mahdar, Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Madya itu. (*)