Ingin Donasi Takjil Lewat Grabfood? Begini Caranya

Ingin Donasi Takjil Lewat Grabfood? Begini Caranya

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Di saat pandemi Covid-19 ini pemenuhan kebutuhan pangan menjadi tidak semudah biasanya. Ratusan ribu pekerja terpaksa dirumahkan. Belum lagi buruh, pekerja harian dan kaum marjinal yang menjadi sangat berkurang pendapatannya. Imbauan pemerintah untuk melakukan pembatasan jarak fisik di area publik menyebabkan minimnya masyarakat melakukan aktivitas luar ruangan dan memberi dampak sepinya usaha pedagang-pedagang kecil.

Grabfood yang merupakan salah satu adalah layanan pesan antar makanan yang dapat diakses dengan menggunakan aplikasi Grab dipilih ACT DIY untuk setiap hari menyalurkan donasi untuk masyarakat prasejahtera di wilayah Yogyakarta.

Untuk pengguna Grab yang ingin berdonasi, dapat melakukan pemesanan makanan di GrabFood dan memilih titik antar atau drop-off point Kantor ACT DI Yogyakarta. Pemesanan ini wajib menggunakan pembayaran saldo OVO.

Makanan yang tiba di kantor ACT DIY selanjutnya disalurkan oleh tim ACT kepada masyarakat yang membutuhkan di wilayah Yogyakarta. Pada April kemarin, donasi makanan diterima sebelum jam 12 siang. Sementara pada bulan Ramadan ini program penerimaan donasi pengiriman makanan dilakukan pada pukul 16.00-17.00 WIB.

Dalam keterangan tertulis yang diterima koranbernas.id, Senin (27/4/2020), Koordinator Tim Program ACT DI Yogyakarta, Kharis Pradana, mengatakan kegiatan ini dilakukan karena cukup banyak pengguna Grab yang menggunakan layanan GrabFood untuk memesan makanan bagi mereka yang membutuhkan.

"Agar lebih tepat sasaran, maka dilakukan kolaborasi dengan tim ACT DIY dalam menyalurkan donasi makanan tersebut," katanya.

“Dampak pandemi ini telah menjalar hingga ke para pedagang kecil. Mereka mengeluh karena dagangannya menjadi tidak laku. Lalu pekerja harian dan buruh yang terpaksa harus diliburkan sehingga tidak memiliki penghasilan. Ada pula pengemudi ojek yang pelanggannya turun drastis akibat adanya wabah Covid-19 ini,” lanjutnya.

"Bagaimanapun menjaga ketersediaan pangan di tengah kondisi sulit seperti ini menjadi sesuatu hal yang penting untuk dilakukan. Pasalnya, jumlah masyarakat yang pendapatannya tergerus makin meningkat, sehingga kebutuhan pangan pun kian sulit untuk dipenuhi," Kharis menambahkan. (eru)