Indonesian Custom Show Bakal Digelar dengan Protokol Kesehatan

Indonesian Custom Show Bakal Digelar dengan Protokol Kesehatan

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pandemi memaksa setiap orang mengubah perilaku. Kbiasaan-kebiasaan baru pun dilakukan demi menekan laju kasus infeksi Covid-19. Hampir setiap negara di dunia mengalami dan melakukan hal serupa seperti di Indonesia. Inovasi dari pelaku seni dan industri kreatif pun bermunculan.

Di dunia kustomisasi otomotif Yogyakarta, salah satu penyelenggara bernama JOGJA HAHE HAHE dan SILOL & Associated merancang sebuah perhelatan otomotif yang dikemas berbeda dari penyelenggaraan event otomotif lain yang pernah ada.

Event Road To Indonesian Custom Show ini akan digelar di Hartono Mal Yogyakarta, 29 Oktober sampai 1 November 2020 mendatang. Ajang ini menjadi perhelatan custom exhibition pertama di Indonesia yang digelar secara langsung di tengah pandemi Covid-19.

Kunto Wibisono, Show Director Indonesian Custom Show, menjelaskan Road to Indonesian Custom Show ini merupakan pemanasan dari sebuah gelaran acara otomotif besar Indonesian Custom Show yang seharusnya digelar di Yogyakarta pada 7-8 November 2020 nanti di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.

"Namun, melihat perkembangan situasi dan perkembangan Covid-19 di Indonesia juga dunia belum mereda, maka perhelatan yang semula akan menghadirkan 80 mobil dan 130 motor modifikasi itu ditunda," ujarnya Senin (26/10/2020).

“Kami akan menjadwalkan ulang Indonesian Custom Show awal 2021 nanti dengan melihat kondisi perkembangan Covid-19 serta menunggu rekomendasi pemerintah,” lanjutnya.

Road to Indonesia Custom Show mengusung tagline ‘Ku Custom Mobil dan Motorku untuk Menjaga Imunku’. Tagline ini selaras dengan situasi saat ini. Pihaknya meyakini ketika pegiat dan pecinta dunia custom dapat terus berkarya di masa pandemi sepeti ini, maka dapat menumbuhkan pikiran yang positif.

"Pikiran yang positif dan optimis tentu dapat pula meningkatkan imun tubuh," ujarnya.

Sejumlah program acara sudah disiapkan dalam Road to Indonesian Custom Show, meliputi Bike and Car Exhibition yang menghadirkan mobil dan motor pecinta custom dari Asia, Amerika, Eropa, dan Australia, dan juga menghadirkan Diecast Enthusias berkonsep pameran diecast custom.

Selain itu, Road to Indonesian Custom Show juga akan menghadirkan Custom Artwork Exhibition berupa pameran tattoo dan pinstripe. Khusus untuk pameran tattoo akan didatangkan seorang dokter yang menjelaskan cara aman membuat tattoo di masa pandemi Covid-19.

Tidak ketinggalan talk show juga digelar selama pelaksanaan pameran dengan menghadirkan nara sumber pegiat otomotif di Indonesia.

“Acara ini juga disiarkan langsung di channel YouTube Indonesian Custom Show. Penonton yang kebetulan belum berkesempatan menghadiri langsung bisa berinteraksi melalui kolom komentar,” ucap Kunto.

Road to Indonesian Custom Show akan semakin meriah dengan penampilan beberapa kelompok musik dari Yogyakarta yang akan membawakan lagu-lagu dengan format akustik. Selain itu, sejumlah tenant atau brand marketplace juga turut serta dalam event otomotif ini.

Sementara Project Director Indonesian Custom Show, Budhi Winarno, berencana menjadwal ulang Indonesian Custom Show pada awal 2021 dengan melihat kondisi perkembangan Covid-19 di Indonesia. "Kami tentu akan mengikuti regulasi dan protokol kesehatan yang direkomendasikan pemerintah untuk Indonesian Custom Show,” tuturnya.

Indonesian Custom Show (ICS) hadir menjadi ruang baru untuk sobat custom, memberikan warna baru bagi teman-teman pecinta custom Tanah Air dan mendukung pergerakan custom di Indonesia agar tetap tumbuh dan berkembang.

Selama Road to Indonesia Custom Show digelar di Hartono Mal, akan ada pembagian masker gratis kepada pengunjung yang memasuki area pameran. Tentunya sejumlah protokol kesehatan harus ditaati. Pengunjung, panitia dan vendor wajib melakukan pemeriksaan suhu tubuh, wajib memakai masker dan face shield, serta pengunjung diwajibkan mencuci tangan dan memakai hand sanitizer sebelum masuk area pameran.

“Kami menggunakan thermo gun atau UV Gate. Pengunjung dengan suhu di atas 37,3 derajat Celsius tidak diperkenankan masuk area pameran, dan diarahkan mengunjungi tim medis,” tutup Budhi. (*)