Ibu-ibu Desa Pandes, Wedi, Bangun Jam 2 Pagi untuk Mencegah Stunting

Ibu-ibu Desa Pandes, Wedi, Bangun Jam 2 Pagi untuk Mencegah <i>Stunting</i>
Ketua Tim Penggerak PKK Klaten Fahrani Hamenang memonitor pelaksanaan program Genting dalam upaya mengentaskan stunting di Baby Cafe Desa Pandes Kecamatan Wedi, Jumat (4/7/2025). (Photo: masalgurusinga/koranbernas.id)
Ibu-ibu Desa Pandes, Wedi, Bangun Jam 2 Pagi untuk Mencegah <i>Stunting</i>
Ibu-ibu Desa Pandes, Wedi, Bangun Jam 2 Pagi untuk Mencegah <i>Stunting</i>

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Klaten, Fahrani Hamenang, mengagumi sifat gotong-royong semua pihak di Desa Pandes Kecamatan Wedi dalam melaksanakan program Genting (Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting). Dia berharap sifat itu dijaga dan dipupuk terus agar angka stunting bisa turun.

"Mengapa kita bergotong-royong? Karena 20 tahun lagi atau tepatnya tahun 2045 sesuai cita-cita Bangsa Indonesia ada Indonesia Emas. Di mana tahun 2045 nanti, ketika kita sudah pensiun, anak-anak kita yang akan meneruskan perjuangan kita. Maka dari itu, kita harus mempersiapkan anak-anak sejak dini demi masa depan mereka sebaik-baiknya," katanya pada acara Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Genting di Baby Cafe 4 Bintang dan Wellness Baby Spa Dukuh Ngendekan Desa Pandes Kecamatan Wedi, Jumat (4/7/2025).

Dia berharap, tumbuh kembang anak-anak yang menjadi sasaran program Genting nutrisi selama 6 bulan ke depan bisa lebih baik dan berat badannya juga naik, serta menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Perjuangan dan usaha ibu-ibu kader di Desa Pandes dalam upaya menurunkan angka stunting diakui sangat luar biasa karena jam 2 pagi bangun, memasak dan menyiapkan nutrisi untuk anak-anak. Setelah itu diantar ke alamat dan menunggu hingga nutrisi yang diberikan benar-benar dimakan.

"Perjuangan ibu-ibu kader sungguh luar biasa. Jangan sampai nutrisi yang sudah disiapkan salah sasaran, mungkin dimakan kakak atau orang tuanya," ujarnya.

Di Desa Pandes, gotong-royong semua pihak dalam pelaksanaan program Genting dalam upaya menurunkan angka stunting benar-benar kelihatan. Seperti, TP PKK desa, kader KB, kader Baby Cafe dan Wellness Baby Spa, PLKB, TPK (Tim Pendamping Keluarga) dan Pemerintah Desa Pandes.

Bahkan untuk memilih nutrisi yang akan disajikan kepada anak-anak, juga melibatkan ahli gizi dari Puskesmas Wedi, Aries Setyana Setyowulan. Dan yang lebih menarik lagi, di Baby Cafe Empat Bintang juga dilaksanakan kegiatan cooking class bagi ibu-ibu yang memiliki anak. Selain itu, anak-anak yang menjadi sasaran program Genting juga mendapatkan pelayanan treatment dari kader Wellness Baby Spa.

Penyuluh Lapangan KB (PLKB) Wedi, Anjanida menyampaikan kader di Baby Cafe Empat Bintang sudah masak dari jam 2 pagi. Setelah selesai nutrisi diantar ke rumah anak yang menjadi sasaran program Genting.

Camat Wedi, Widaya mengatakan di wilayahnya ada 191 sasaran program Genting. Namun dari jumlah itu, 40 anak sudah tertangani dan 151 sasaran belum tertangani.

Menurutnya, salah satu faktor penyebab belum semua sasaran tertangani karena masih banyak pemerintah desa yang belum ikut ambil bagian. "Di Wedi ada 19 desa, enam desa sudah ambil bagian menjadi orang tua asuh sasaran program Genting dan 13 desa lain belum," kata Widaya.

Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Genting dalam upaya mengentaskan stunting di Baby Cafe Empat Bintang juga ditandai dengan penyerahan makanan tambahan (PMT) oleh Pengurus PKK Kabupaten Klaten kepada anak asuh sasaran program Genting. (*)