Harga Kebutuhan Pokok Stabil, Bupati Berharap Masyarakat Tidak Panic Buying

Harga Kebutuhan Pokok Stabil, Bupati Berharap Masyarakat Tidak Panic Buying

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Di tengah wabah Covid-19, harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Sleman relatif stabil. Hal ini disampaikan Bupati Sleman, Sri Purnomo, selepas meninjau bahan kebutuhan pokok di Gudang CV Lestari, Kronggahan, Trihanggo, Gamping dan PT Goedang Grosir Berdikari, Banyuraden, Gamping bersamaTim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman, Kamis (30/4/2020).
 

“Dari pantauan yang kami lakukan, harga kebutuhan pokok seperti beras, tepung, minyak goreng dan lainnya stabil dan cukup. Stok barang ada, namun pembelinya yang agak turun,” kata Sri Purnomo.
 

Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok terjadi hanya pada komoditi gula pasir. Harga tertinggi di pasaran saat ini mencapai Rp 18.000 per kilogram dan terendah Rp 16.500 per kilogram. Namun harga gula saat ini sudah menurun dibandingkan bulan lalu dengan harga tertinggi mencapai Rp 20.000 dan harga terendah Rp 17.500 per kilogram.
 

“Gula ini memang stok menipis dan distribusi dari pabrik belum lancar. Kami akan koordinasi ke provinsi agar pendistribusian gula bisa lancar,” kata Sri Purnomo.
 

Sri Purnomo juga berharap, dengan kondisi kebutuhan pokok Kabupaten Sleman yang masih tercukupi ini, masyarakat agar tidak panic buying. “Pada prinsipnya bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Sleman stoknya masih aman. Beli secukupnya dan jangan panic buying,” tambahnya.
 

Senada dengan Bupati Sri Purnomo, Tejo Yuwono, pemilik PT Goedang Grosir Berdikari, menjelaskan bahwa kebutuhan bahan pokok saat ini relatif stabil dan kenaikan harga hanya pada gula pasir. Di tingkat distributor, harga tertinggi per sak 50 kilogram menurutnya pernah mencapai Rp 825.000.
 

“Saat ini harga gula di distributor antara Rp 730.000 per sak berat 50 kilogram. Kemungkinan awal Mei akan turun, tapi tergantung dari pabrik,” kata Tejo. (eru)