Godean Peringkat Tiga Kasus DBD

Godean Peringkat Tiga Kasus DBD

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Wilayah Kecamatan Godean, saat ini menempati peringkat ketiga dengan kasus DBD terbanyak di Sleman. Untuk itu, Tim Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Demam Berdarah Dengue (DBD) Kabupaten Sleman, mengadakan kegiatan PSN menyisir wilayah Godean, Jumat (28/2/2020).

Kali ini, kegiatan PSN dilakukan di Dusun Beluran, Desa Sidomoyo, Kecamatan Godean, dengan menyasar di sejumlah rumah dan pekarangan warga.

Tim Pokjanal Kabupaten Sleman bersama dengan Tim Pokja DBD Desa Sidomoyo, menyusuri setiap pekarangan rumah warga yang memiliki potensi menjadi sarang jentik nyamuk.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni mengatakan, dalam kegiatan tersebut, dilakukan penyisiran di empat rukun tetangga (RT).

“Dari hasil pemantauan, masih terdapat beberapa rumah yang ditemukan positif jentik nyamuk dengan angka bebas jentik sebesar 84,5 persen,” katanya.

Dengan adanya temuan tersebut, pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara berkala.

“Selain pemantauan, dilakukan beberapa langkah dalam mengurangi potensi adanya jentik nyamuk. Salah satunya menutup wadah penampungan air, dan membersihkan sampah-sampah yang dapat digenangi air,” katanya.

Dia mengatakan, wilayah Godean saat ini menempati peringkat ke tiga dalam kasus DBD.

“Godean ranking ketiga dalam kasus DBD. Untuk Februari 2020, sudah ada 21 kasus DBD yg dilaporkan,” tutur Novita.

Menurut Novita, dalam menekan angka DBD tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman tidak bisa melakukannya sendiri, tanpa kesadaran dari masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pencegahan.

Novita juga mengimbau, agar masyarakat mau peduli terhadap kebersihan rumah dan lingkungannya, terlebih saat ini mulai memasuki musik penghujan.

Camat Godean, Sarjono mengatakan, bahwa untuk wilayah Dusun Beluran sudah terdapat satu kasus DBD.

“Harapannya tidak ada penularan,” katanya.

Dia menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan kepala desa untuk mengupayakan penekanan angka DBD di wilayah Godean.

Sarjono juga mengatakan, selain koordinasi dengan kepala desa, dia juga memantau secara berkala perkembangan kasus DBD melalui Puskesmas Godean 1 dan Puskesmas Godean 2. (SM)