Gandeng UCY, Adit Setiawan: Pabrik Kami Terbuka untuk Program Kampus Merdeka

Gandeng UCY, Adit Setiawan: Pabrik Kami Terbuka untuk Program Kampus Merdeka
Adit Setiawan dan Ciptasari Prabawanti  S.Psi. M.Sc. Ph.D menunjukkan naskah kerjasama. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—PT Indonesia Plafon Semesta (Indofon) membuka pintu selebar-lebarnya dengan lembaga pendidikan, tidak terkecuali perguruan tinggi. Kolaborasi antara industri dengan dunia pendidikan, diharapkan akan berdampak sangat baik guna membekali mahasiswa pengetahuan dan pemahaman tentang dunia kerja dan dunia industri.

Hal ini disampaikan CEO Indofon Adit Setiawan SH MH, di sela-sela acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), Selasa (18/4/2023). Penandatanganan MoU berlangsung di Pabrik PT Indonesia Plafon Semesta di Sentolo Kulonprogo. MoU ditandatangani langsung oleh Adit Setiawan dan Rektor UCY Rektor UCY Ciptasari Prabawanti  S.Psi. M.Sc. Ph.D. Ikut hadir juga para Wakil Rektor UCY, termasuk Wakil Rektor III, Farid Iskandar SH, MH.

Adit mengungkapkan, kerjasama dengan Universitas Cokroaminoto merupakan yang pertama kalinya dilakukan PT Indonesia Plafon Semesta dengan perguruan tinggi.

Ia akan mendukung penuh program kerjasama ini, dan menyiapkan pabriknya sebagai tempat belajar mahasiswa. Baik dalam bidang engineering, manajemen produksi, ilmu-ilmu industri, akuntansi dan keuangan perusahaan ataupun di bidang hukum.

“Saya menyambut gembira kerjasama ini, karena sejujurnya selain di bisnis saya juga interest dengan dunia akademik,” kata Adit Setiawan.

Wakil Rektor III Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Farid Iskandar SH, MH juga menyambut baik kerjasama dimaksud. PT Indonesia Plafon Semesta, katanya, merupakan partner kerjasama kelima dari kalangan dunia usaha.

Ciptasari Prabawanti  S.Psi. M.Sc. Ph.D berfoto bersama dengan Adit Setiawan, dan sejumlah pejabat Kampus UCY. (istimewa)

Sebelumnya, UCY sudah menjalin kerjasama dengan 4 perusahaan dan entitas dunia usaha. Termasuk di antaranya dengan BRI dan Forum Komunikasi Jasa Keuangan DIY, yang mengampu 124 UMKM di DIY.

“Tapi Indofon ini punya daya tarik tersendiri. Di sini, mahasiswa kami akan berkesempatan belajar tentang banyak hal. Termasuk menjadikan Pak Adit sebagai inspirasi bagi para mahasiswa,” kata Farid.

Farid menambahkan, melalui kerjasama ini, UCY bisa mengembangkan berbagai aktivitas sebagau turunannya. Di antaranya adalah kuliah magang bagi mahasiswa, kunjungan industri, penyusunan tugas akhir atau skripsi dan bahkan hingga pertukaran naras umber.

“Kami ingin, mahasiswa juga diajarkan tentang bagaimana berwirausaha dari para praktisi langsung. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperkuat MoU ini. Saya melihat ini menjadi pintu masuk bagi mahasiswa manajemen untuk belajar bagaimana menggeluti dunia usaha secara langsung. Dari sisi pemasaran, labeling agar layak jual dan bagaimana melakukan ekplorasi pasar. Mahasiswa kami juga bisa belajar tentang manajemen keuangan dan cashflow,” lanjutnya.

Melalui kerjasama ini, pihak kampus juga berupaya untuk mendorong kesadaran mahasiswa akan arti pentingnya belajar di luar ruang kuliah. Pimpinan UCY mendorong mahasiswanya mulai terbuka cara berpikir bahwa kuliah tidak bisa selesai hanya dengan belajar di kelas.

“Sekarang tuntutannya mereka harus keluar, membuka diri, mindset berubah, bahwa mereka harus dekat dengan dunia kerja, dekat dengan praktisi. Sehingga ketika mereka nanti selesai kuliah, tidak gagap menghadapi realitas. Mereka punya modal dengan proses magang ini, mereka juga mengenal dunia industri secara langsung seperti apa,” pungkasnya. (*)