Dulu Mangkrak, Lahan Tidur Seluas 22 Hektar Akhirnya Bisa Panen Raya Padi

Lahan tidur seluas 22 hektar di Gamplong Moyudan Sleman mampu menghasilkan produktivitas 8,8 ton gabah per hektar

Dulu Mangkrak, Lahan Tidur Seluas 22 Hektar Akhirnya Bisa Panen Raya Padi
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa merontokkan padi yang di panen pada lahan tidur di Gamplong IV Moyudan Sleman, Jumat (20/9/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan panen raya padi di lahan tidur seluas 22 hektar di Gamplong IV Moyudan Sleman, dengan produktivitas 8,8 ton per hektar, Jumat (20/9/2024).

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, program ini didasarkan atas penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertanian RI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 04/MoU/HK.220/M/04/2024 atau NK/20/IV/2024 tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi pada Pembangunan Pertanian pada tanggal 25 April 2024 dalam rangka Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional.

Program sinergi pembangunan pertanian untuk mendukung Indonesia Maju merupakan program kolaborasi antara Polresta Sleman, Pemkab Sleman, dengan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) DIY.

“Program sinergitas pembangunan pertanian untuk mendukung Indonesia Maju berhasil dengan panen yang saat ini sudah dapat dilakukan. Perkiraan panen padi per hektar sebanyak 8,8 ton per hektar. Dengan luas lahan 22 hektar, panen padi berpotensi sebanyak 193,6 ton," kata Danang, usai melakukan panen padi di Gamplong IV.

Danang mengatakan program sinergi tersebut dituangkan dalam kegiatan optimalisasi lahan tidur yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komoditas beras yang merupakan komoditas andil inflasi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Sleman.

Sebagai proyek percontohan, optimalisasi lahan tersebut telah dituangkan di Gamplong IV dengan luas 22 ha yang sebelumnya merupakan “lahan tidur” (tidak ditanami). Lahan ini sebelumnya tidak dapat ditanam karena irigasi yang tidak lancar akibat penyempitan saluran yang rusak.

“Pembangunan gorong-gorong dan perbaikan saluran irigasi rusak dilakukan bekerja sama dengan Dinas PUP-ESDM DIY, agar irigasi yang terhubung dengan selokan Van Der Wick kembali lancar. Kick off penanaman telah dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2024,” papar Danang.

Untuk selanjutnya, Danang berharap petani agar bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk pertanian secara berkelanjutan dan diupayakan untuk serempak dilaksanakan.

“Kami mengupayakan ketersediaan air untuk mengairi sawah milik petani untuk memanfaatkan lahan tidur,” tutur Danang. (*)