Dua Hari Enam Lokasi, Kemenparekraf Sosialisasi Sadar Wisata di Sleman

Dua Hari Enam Lokasi, Kemenparekraf Sosialisasi Sadar Wisata di Sleman

KORANBERNAS.ID,SLEMAN -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan Sosialisasi Sadar Wisata. Kegiatan itu berlangsung dua hari berturut-turut di enam lokasi di Kabupaten Sleman, Selasa-Rabu (6-7/12/2022).

Pada Selasa, sosialisasi dilaksanakan di Kalurahan Gayamharjo, Madurejo, Sambirejo Kapanewon Prambanan dan Rabu di Kalurahan Tamanmartani Kapanewon Kalasan, Kalurahan Wukirharjo dan Sumberharjo Kapanewon Prambanan.

Masing-masing lokasi diikuti 100 orang peserta berasal dari berbagai latar belakang yaitu kelompok masyarakat yang  secara langsung berhubungan dengan kegiatan usaha atau bisnis pariwisata, baik pengelola destinasi wisata maupun pelaku usaha yang  berhubungan dengan wisata dan pelaku usaha lainnya.

“Narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi,” ungkap Ishadi Zayid, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, saat melakukan monitoring acara tersebut, Rabu (7/12/2022), di Kalurahan Wukirharjo Kapanewon Prambanan.

Ishadi menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Kegiatan tersebut menunjukkan komitmen dan political will yang tinggi dari pemerintah pusat terhadap upaya pembinaan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan pariwisata di daerah.

"Saya menaruh harapan besar terhadap seluruh peserta sosialisasi benar-benar menangkap peluang positif dan pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh selama sosialisasi," kata Ishadi.

Selain itu, juga diharapkan pasca-sosialisasi para peserta mampu mengidentifikasi segenap potensi yang ada di wilayahnya kemudian dikembangkan menjadi rintisan destinasi wisata atau desa wisata.

Hal yang tidak kalah penting adalah sinergitas dan kolaborasi antar-stakeholder di wilayahnya untuk secara bersama-sama membangun dan mengembangkan destinasi wisata yang berkualitas.

Ishadi menambahkan agenda Sosialisasi Sadar Wisata ini sangat sejalan dengan strategi pengembangan destinasi di Kabupaten Sleman yang mendasarkan konsep Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism).

"Konsep ini mengutamakan proses pemberdayaan masyarakat level akar rumput, sehingga warga menjadi aktor utama atau subyek dalam menginisiasi, mengembangkan, menjalankan dan mengoperasionalkan destinasi wisata khususnya wisata pedesaan. Semua itu akan berujung pada penerimaan manfaat yang juga akan diperoleh sepenuhnya oleh masyarakat," ucapnya.

Peserta sosialisasi Sadar Wisata di Kalurahan Wukirharjo Kapanewon Prambanan, Rabu (7/12/2022). (istimewa)

Melalui konsep pemberdayaan ini, lanjut dia, warga yang mungkin baru menginisiasi, merintis maupun sudah menjalankan dan mengelola destinasi, lebih termotivasi lagi sehingga pengelolaan destinasinya dapat berjalan secara maksimal.

Implementasi Sapta Pesona yang meliputi aspek keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramah-tamahan dan kenangan dapat lebih diinternalisasikan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

"Harapan ke depan masyarakat bisa menjadi tuan rumah yang baik terhadap tamu dan wisatawan yang berkunjung ke destinasi yang dikelolanya," tandasnya. (*)