DPRD Jateng Koordinasikan Angkutan Aglomerasi dalam Raperda Perhubungan
Komisi D DPRD Jateng melihat secara langsung pengelolaan lalu lintas dan angkutan umum koridor Solo-Sumberlawang via Sangiran.
KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melakukan kajian terhadap angkutan aglomerasi perkotaan Trans Jateng guna pembahasan materi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyelenggaraan Perhubungan.
Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri mengatakan legislatif tengah mengumpulkan berbagai masukan untuk memperkaya dan memperkuat materi Raperda Penyelenggaraan Perhubungan, terutama mengenai layanan aglomerasi yang menyangkut angkutan massal dalam kawasan-kawasan yang terhubung.
“Saat ini kami sedang melakukan studi banding di berbagai daerah, salah satunya ke Terminal Kabupaten Sragen ini. Kami sedang menggali masukan-masukan untuk menguatkan materi dalam Penyusunan Raperda,” ungkap Alwin Basri.
Dalam kesempatan itu Komisi D melihat secara langsung pengelolaan lalu lintas dan angkutan umum di koridor Solo-Sumberlawang via Sangiran. Harga tiket untuk umum Rp 15.000 – Rp 20.000 per orang, tersalur sampai di wilayah Wonogiri-Sukoharjo.
Kunjungan kerja Komisi D DPRD Jateng ke Sragen. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)
Untuk kemampuan masyarakat yakni sebesar Rp 12.000, namun pada kemauannya hanya sebesar Rp 8.000. Targetnya sudah mencapai, proyeksi juga telah mencapai 92 persen.
Kepala Balai Trans Jateng Agung Pramono mengatakan saat ini kondisi Trans Jateng khususnya koridor Solo-Sumberlawang telah mengalami kenaikan pendapatan karena masa sekolah sudah tiba, terutama ke daerah Sangiran.
“Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah berharap masyarakat dapat merasakan angkutan umum yang andal serta semoga pelayanan angkutan aglomerasi dapat diterima oleh segenap masyarakat Solo-Sumberlawang. Dengan penguatan angkutan massal dapat mengurangi kepadatan, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas dengan cara pengalihan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum,” ucapnya.
Agung menambahkan, Dinas Perhubungan Jateng saat ini sudah bekerja sama juga dengan Bandara Adi Soemarmo. Terminal Trans Jateng ini merupakan Terminal Tipe C. Mengadakan edutrip dan eduwisata ke wilayah Solo dan Sangiran. Sampai Juli 2024, ada 30 kegiatan dari TK-mahasiswa.
“Kesimpulan pada kunjungan hari ini adalah, diketahui bahwa load factor koridor Solo-Sumberlawang ini meningkat, maka supaya segera berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk dijadikan bahan penyusunan Raperda. Karena untuk persyaratan okupansi sudah memenuhi yakni sebesar 75-85 persen,” ucap Chamim Irfani, Sekretaris Komisi D DPRD Jateng. (adv/anf)