Di Tengah Pandemi Covid-19, Hari Jadi Sleman Diperingati Sederhana

Di Tengah Pandemi Covid-19, Hari Jadi Sleman Diperingati Sederhana

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Peringatan Hari Jadi ke-104 Kabupaten Sleman pada tahun 2020 ini diperingati dengan penuh kesederhanaan, mengingat pada saat ini masyarakat Sleman sedang menghadapi merebaknya wabah Covid-19.

"Saat ini umat Islam juga sedang menjalankan ibadah Ramadan. Dalam mengantisipasi wabah Covid-19 saat ini Pemkab Sleman telah melakukan berbagai upaya, termasuk dengan memberikan berbagai bantuan untuk meringankan beban masyarakat," kata Sri Purnomo, Bupati Sleman, dalam sambutannya pada peringatan Hari Jadi Sleman, Jumat (15/5/2020).

Namun demikian, lanjut Sri Purnomo, upaya Pemkab Sleman dalam menghentikan merebaknya wabah Covid-19 tidak akan memberikan hasil yang maksimal apabila tidak ada dukungan dari masyarakat. Dukungan itu dalam bentuk kepatuhan untuk melaksanakan imbauan pemerintah seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman dengan orang lain, tidak keluar rumah jika tidak sangat mendesak, menghindari kerumunan, menggunakan masker jika harus ke luar rumah dan lain sebagainya.

"Apabila seluruh masyarakat Sleman mengindahkan, mentaati dan melaksanaka seluruh himbauan tersebut secara konsisten dan dilakukan secara bersama-sama, maka penyebaran Covid-19 dapat kita hentikan," tutur Sri Purnomo.

Dengan berhentinya penyebaran Covid-19, maka seluruh aktivitas akan dapat dilakukan secara normal sebagaimana biasanya.

"Berkenaan dengan hal tersebut, marilah kita jadikan momentum peringatan hari jadi ke-104 Kabupaten Sleman untuk menyatukan langkah menghentikan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Sleman," katanya.

Selain itu, Sri Purmomo juga mengimbau masyarakat Kabupaten Sleman yang berada di luar Kabupaten Sleman atau di perantauan untuk tidak mudik dahulu. Dengan tidak mudik, sudah berkontribusi dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19 sehingga nantinya diharapkan pandemi dapat segera mereda.

Diakui, dalam suasana hari raya Idul Fitri, momen berkumpul dengan keluarga dan handai taulan adalah sesuatu yang tidak ternilai. Namun, kondisi saat ini mengharuskan untuk melakukannya. Setelah pandemi wabah Covid-19 ini mereda, dapat berkumpul bersama keluarga, merajut lagi silaturahim.

"Saya percaya, masyarakat Sleman adalah masyarakat yang cerdas dan sangat mengerti aturan. Masyarakat Sleman adalah masyarakat yang tangguh. Hal ini sudah dibuktikan dengan berbagai bencana yang menimpa kita semua, namun kita dapat bangkit dan melaluinya," kata bupati.

Seperti pada saat bencana erupsi Merapi 2010 yang lalu, seluruh aspek kehidupan masyarakat menjadi terpengaruh. Namun dengan semangat dan gotong royong seluruh masyarakat dan juga kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat dapat bangkit dan melaluinya.

Oleh karena itu, Sri Purnomo percaya seluruh masyarakat Kabupaten Sleman akan dapat melaluinya dan bangkit lagi. Semangat dan rasa kebersamaan yang dimiliki seluruh masyarakat Sleman merupakan modal utama untuk melawan pandemi ini.

"Saya juga akan menjamin bahwa pemerintah akan hadir bersama masyarakat dalam upaya pemulihan pasca pandemi ini. Salah satu yang menjadi fokus kita adalah pemulihan ekonomi masyarakat. Dengan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat, kita dapat menjaga daya beli masyarakat dan juga menekan angka pengangguran sehingga jumlah penduduk miskin baru tidak bertambah," kata Sri Purnomo. (eru)