Dari Madrasah, Anggrek Jingga untuk Kemenag

Dari Madrasah, Anggrek Jingga untuk Kemenag

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, Aidi Johansyah, merasa bangga saat menerima anggrek jingga dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Bantul.

Itulah tanda mata dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) ke-43 madrasah tersebut, tahun ini bertema Menyatukan Langkah dalam Semangat Berkarya dan Beribadah.

“Pelaksanaan HAB kami menerapkan protokol kesehatan dan dilaksanakan terbatas,” kata Yuli Marhaeni, Humas MTsN 5 Bantul melalui rilis ke redaksi koranbernas.id, Minggu (14/3/2021) malam.

Kegiatan tersebut dihadiri 42 orang terdiri guru dan pegawai, pengawas, komite madrasah maupun peserta lomba yang berlangsung Sabtu (13/3/2021).

Sebelum puncak acara, rangkaian HAB ke-43 diisi khatmil Quran , bakti sosial kepada 10 GTT/PTT, 45 siswa tidak mampu dari SD/MI, 50 siswa MTs dan 12 warga magersari. Ada juga lomba pidato, adzan, tartil dan macapat.

Juara lomba pidato Fitri Risnasari (MTs), Aquini Aluna Puteri (SDN Kretek). Pemenang lomba adzan Muh  Andika Afif (MTs), Muh Zhafran Maaly (SD Ar Raihan).

Pemenang lomba tartil Nur Azizah (MTs), Fadhilah Salsabila (SDN Giricahyo). Juara lomba macapat Alifah NurHidayati (MTs) serta Fadhia Zelda dari MI Maulana Magribi.

Mereka menerima hadiah secara simbolis di madrasah, sedangkan juara dua dan seterusnya diberikan lain hari.

Kepala MTsN 5 Bantul, Taviv Raharja, bersyukur dengan tingginya animo masyarakat memasukkan anaknya ke madrasah.

“Saya merasa senang dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT  karena pada tahun ini masyarakat sudah mempercayai madrasah. Terbukti antusias siswa masuk madrasah tinggi,” katanya.

Sedangkan Aidi Johansyah mengatakan usia 43 tahun sudah melewati kepala empat. Luar biasa. Banyak menorehkan prestasi. Madrasah yang hebat dan bermartabat.

“Saya mengingatkan semangat baru Kementerian Agama dan semangat baru mengelola Kementerian Agama. Semangat baru Kementerian Agama diterjemahkan dengan beberapa kata kunci,” katanya.

Pertama, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanannya pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi dan  nilai-nilai kebangsaan.

Kedua, menajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.

Ketiga, persaudaraan yang meliputi merawat persaudaraan umat beragama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.

“Mari kita semua mengedepankan akal sehat dan hikmah/kebijaksanaan menyikapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan saat ini maupun masa-masa yang akan datang,” pesannya. (*)