Covid-19 Mendefinisikan Ulang Model Pengajaran

Covid-19 Mendefinisikan Ulang Model Pengajaran

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Pandemi Covid-19 telah mendefinisikan ulang model pengajaran dan pembelajaran. Konsep universitas akan didorong oleh teknologi, dengan kemampuan para pemimpin perguruan tinggi untuk beradaptasi dan menemukan kembali kampus mereka sebagai faktor kunci keberhasilan.

“Mereka yang merespons secara proaktif pengaturan ulang hebat ini akan menjadi pemimpin baru di pendidikan tinggi,” kata Wakil Ketua APTISI Pusat, George Iwan Marantika di Yogyakarta, Senin (29/3/2021) dalam rangkaian peluncuran Forum Pemimpin Pendidikan Nelnet di Indonesia (Nelnet Education Leaders Forum). Peluncuran dilakukan bersamaan dengan Webinar Dialog Global “The Future of Higher Education 2021 and Beyond”, Selasa (30/3/2021).

Karena itu penyelenggara pendidikan di seluruh Indonesia harus menyesuaikan diri dengan realitas baru penyampaian pembelajaran. Inovasi harus terus dilakukan untuk keluar dari kendala cara pembelajaran yang timbul di tengah pandemi dan serba keterbatasan.

Terkait forum yang digelar secara online ini, sedikitnya 200 peserta dari berbagai negara di dunia akan ikut serta. Presiden Nasional IABC dan Ketua Komite Bilateral Australia KADIN Indonesia ini menambahkan, webinar nantinya akan menjadi program reguler, guna memfasilitasi dan menjadi ajang seluruh pemangku kepentingan mendiskusikan strategi terbaik pengelolaan dunia pendidikan ke depannya.

Forum ini  mempertemukan para pemikir, pembuat kebijakan, pelanggan, mitra, serta praktisi dari seluruh dunia, untuk membantu memecahkan beberapa tantangan pendidikan terpenting di zaman sekarang.

President Nelnet Business Services, DeeAnn Wenger mengatakan, pihaknya  merasa senang dapat bekerjasama dengan mitra-mitra termasuk Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Indonesia Australia Business Council/IABC dalam program ini. Keterlibatan para pihak, diharapkan akan mendorong menyatukan dunia praktik terbaik untuk kepentingan semua pihak di bidang pendidikan.

“Nelnet Business Services bermitra dengan lebih dari 11.000 sekolah K-12 dan 1.200 lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia. Kami membantu mereka menanamkan praktik terbaik dalam organisasi. Kami ingin pengalaman memberdayakan sekolah dan institusi pendidikan tinggi Indonesia agar menjadi pemimpin internasional dalam berhasil berinovasi dan beradaptasi dengan pembelajaran online,” kata DeeAnn.

Pandemi Covid-19, katanya, telah mempercepat pergerakan menuju digitalisasi dan menggabungkan beberapa model pembelajaran di seluruh dunia, menciptakan tantangan infrastruktur serta memperluas kapasitas sektor untuk perubahan.

Forum Pemimpin Pendidikan Internasional Nelnet yang pertama, berfokus pada sektor pendidikan tinggi. Acara webinar akan dibuka oleh Deputi Menteri Kementerian Perekonomiaan RI, Dr. Rizal Affandi Lukman, dengan narasumber para pelaku di bidang pendidikan tinggi seperti DR SD Darmono (Pendiri dan Chairman President University dan Jababeka Group), DeeAnn Wenger Presiden Nelnet Business Services, Dr. Budi Jatmiko (Ketua APTISI), Laurie Zanella (Treasurer University of Sydney), Joe Egan (EVP Nelnet International), dan George Iwan Marantika (Presiden Nasional IABC dan Ketua Komite Bilateral Australia KADIN Indonesia).(*)