Condongcatur Dikukuhkan Sebagai Destana

Condongcatur Dikukuhkan Sebagai Destana

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman dikukuhkan sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana), Kamis (12/3/2020). Pengukuhan dilakukan oleh Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, bertempat di Lapangan Ganjuran, Desa Condongcatur.

Sri Muslimatun mengatakan, bahwa upaya penanggulangan bencana tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah. Namun menurutnya, harus ada partisipasi aktif dari masyarakat.

Maka dari itu, melalui pengukuhan Destana ini, diharapkan masyarakat memiliki ketrampilan serta pengetahuan terkait upaya mitigasi bencana jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Terlebih Sleman memiliki sejumlah ancaman bencana alam, seperti erupsi gunung Merapi, banjir, tanah longsor, angin kencang, gempa bumi dan lain sebagainya,” katanya.

Sri Muslimatun menyebutkan, hingga Februari 2020 ini telah ada 30 kejadian angin kencang dengan jumlah kerugian mencapai Rp 179.750.000, serta mengakibatkan 1 orang meninggal, 2 orang luka berat dan 7 orang luka ringan.

Sedangkan bencana tanah lonsor ada 8 kejadian, dengan jumlah korban mengungsi sebanyak 7 orang serta kerugian sebanyak Rp 265 juta.

“Bencana lainnya yakni petir dengan dengan jumlah kerugian Rp 800 juta,” lanjutnya.

Joko Supriyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman mengatakan, pihaknya telah membentuk sebanyak 58 Destana di Kabupaten Sleman.

Dia juga menargetkan pada tahun 2020 ini, akan ada 71 Destana yang tersebar di seluruh Kabupaten Sleman. Adapun simulasi mitigasi bencana yang digelar di Desa Condongcatur adalah aksi penanggulangan angin putting beliung.

“Peserta gladi lapang sebelumnya telah melakukan rakornis sebanyak tujuh pertemuan yang diikuti oleh 30 oran, kemudian dilanjutkan dengan gladi bersih yang diikuti 60 orang, kemudian gladi lapang diikuti oleh 200 orang,” jelas Joko. (SM)