Bupati Sleman Aktifkan 96 Shelter Isolasi Mandiri Tambahan

Bupati Sleman Aktifkan 96 Shelter Isolasi Mandiri Tambahan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sleman yang meningkat dalam dua minggu terakhir, menyebabkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) mulai menipis. Merujuk data dari Dinas Kesehatan pada tanggal 28 Juni 2021, Fasyankes ruang isolasi mandiri seperti di Asrama Haji, Rusunawa Gemawang, Asrama Unisa dan Asrama UII rata-rata sudah terisi sekitar 70 %.

Menyikapi terus bertambahnya angka pasien positif, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaktifkan 96 shelter isolasi mandiri tambahan. Shelter ini merupakan hasil dari instruksi bupati kepada setiap kalurahan agar membuat shelter Covid-19 sebelumnya.

"Shelter yang berada di setiap kalurahan ini memanfaatkan berbagai tempat seperti sekolah, balai kalurahan, Puskesmas Pembantu (pustu), gedung olahraga (GOR), dan bangunan lainnya. Yang menjadi poin kunci shelter ini adalah setiap ruangan isolasi harus memiliki kamar mandi sendiri. Hal itu untuk meminimalkan penularan virus yang tetap terjadi meskipun sudah isolasi mandiri di rumah," kata Kustini, Kamis (1/7/2021).

Menurut Kustini, shelter isolasi mandiri di masing-masing kalurahan ini memiliki daya tampung antara 5 hingga 10 orang. Dan yang menempati shelter adalah pasien positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan. Selain itu, shelter juga difungsikan sebagai tempat masyarakat yang sedang menunggu hasil tes PCR agar tidak kluyuran hingga hasil tes keluar.

“Jika nanti shelter Kalurahan penuh, akan dipindah ke tempat isolasi mandiri kabupaten. Langkah ini sangat strategis untuk mendukung penanganan Covid-19 di Kabupaten Sleman. Dan alhamdulilah setiap kalurahan dengan segera sudah membentuk Fasyankes terpusat,” terang Kustini.

Untuk kebutuhan logistik masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, nantinya akan dibantu dari masyarakat sekitar dan juga dapur umum Dinas Sosial.

Kustini berharap keberadaan shelter terpusat di masing-masing kalurahan ini bisa membantu mengatasi ketersedian tempat isolasi dan juga pelaksanaan isolasi mandiri bisa dipantau dengan ketat. (*)