Budi Daya Lobster Laut Menguntungkan, Prospeknya Cerah

Lobster yang laku dijual beratnya 1,5 ons. Jika di bawah itu kena sanksi hukum dan harganya murah.

Budi Daya Lobster Laut Menguntungkan, Prospeknya Cerah
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meninjau lokasi budi daya lobster laut di Sanden Bantul, Rabu (17/1/2024) sore. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih meninjau lokasi budi daya lobster laut di demplot Padukuhan Tegalrejo Kalurahan Srigading Kapanewon Sanden Kabupaten Bantul, Rabu (17/1/2024) sore.

Demplot tersebut dikelola oleh Sancoko yang memperoleh pembinaan serta kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul.

Di lokasi demplot yang dikelola Sancoko tampak ada empat kolam dengan masing-masing berisi 25 bibit lobster (benur)  yang saat ini sudah berusia dua bulan dengan berat rata-rata satu ons.

"Lobster yang laku dijual beratnya 1,5 ons. Jika di bawah itu kena sanksi hukum dan harganya juga murah," kata Sancoko.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di kolam budi daya lobster laut. (istimewa)

Adapun kebutuhan pakan, dirinya membelikan ikan laut yang kurang begitu laku di pasaran yakni teri dengan harga Rp 3 ribu. Dalam sehari pakan yang diberikan setengah kilo karena jika terlalu banyak pakan air cepat cepat keruh dan kadar oksigen menurun.

Sancoko memilih budi daya lobster laut karena punya prospek yang cerah dan punya nilai ekonomis tinggi. Adapun benur,  dibeli dari nelayan yang biasa melaut.

Bupati mengatakan budi daya lobster laut secara ekonomi menguntungkan. “Harga jualnya tinggi jadi mampu meningkatkan kesejahteraan. Bahkan ada yang bisa Rp 1 juta per ekor," katanya.

Bupati mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul untuk terus mendampingi pengembangan lobster laut di kabupaten ini. (*)