BPBD Purworejo Imbau Warga Tak Panik dengan Isu Megatrust
Kabupaten Purworejo belum pernah menjadi titik gempa di wilayah selatan.
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Efek dari terjadinya gempa bumi di wilayah Purworejo Jawa Tengah, Selasa (26/8/2024) silam, sempat membuat masyarakat panik. Apalagi pasca-kejadian tersebut masyarakat diminta bersiaga jika terjadi megatrust.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo sudah menerima surat edaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tentang langkah dan upaya kesiapsiagaan seluruh instansi dan masyarakat terkait ancaman megatrust.
Surat Edaran nomor 360.0/2094 tertanggal 28 Agustus 2024 ditandatangani Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno itu mendadak viral dan mencemaskan masyarakat di Purworejo. Terlebih mereka yang tinggal di pesisir merasa resah atas beredarnya isu ancaman gempa megathrust di laut.
Menanggapi situasi tersebut Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Dede Yeni Iswantini, mengimbau masyarakat tidak panik. "Saya harap masyarakat tidak panik, jangan takut," pesannya.
Penjelasan mengenai megatrust di BPBD Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)
Yeni, sapaan akrabnya, mengatakan surat edaran dari Pemprov Jateng merupakan imbauan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) serta pemerintah akan adanya potensi gempa di zona megathrust.
Jadi, bukan untuk menakut-nakuti. “Tapi justru untuk membuat masyarakat lebih siap, lebih peduli akan datangnya bencana. Perlu diingat, BMKG memberi rambu-rambu yang berpotensi, itu bukan prediksi,” ungkapnya.
Potensi adalah kemungkinan yang bisa saja terjadi. “Jika prediksi, kita sudah tahu perkiraan kapan waktu terjadinya,” jelas Dede di kantornya, Senin (2/9/2024).
Menurutnya zona megatrust adalah area di mana dua lempeng tektonik (lempeng samudera dan benua) bertabrakan atau bersinggungan. Salah satu lempeng tersebut menyusup ke bawah lempeng yang lainnya atau disebut subduksi. Proses subduksi dapat menimbulkan energi besar yang bisa terlepas tiba-tiba yang mengakibatkan gempa.
Titik gempa
Yeni menyebutkan, Kabupaten Purworejo belum pernah menjadi titik gempa di wilayah selatan. Titik gempa di laut selatan biasanya berada di Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo, Cilacap.
Dia menegaskan, gempa yang sering terjadi bukan karena persiapan, dalam tanda kutip, gempa megatrust. “Semakin sering terjadi gempa, justru semakin bagus. Karena energi subduksi yang tersimpan akan terlepas sedikit demi sedikit, tidak sekaligus besar yang mengakibatkan gempa besar,” terang Yeni.
Gempa yang memiliki daya rusak parah sebenarnya adalah gempa darat akibat dari sesar, sebagai contoh gempa dahsyat Bantul 27 Mei 2006. Beruntung, wilayah Kabupaten Purworejo tidak memiliki sesar.
“Jadi kami mengimbau agar masyarakat tidak takut. Kami juga akan mempersiapkan peralatan seperti Early Warning System (EWS) serta rambu-rambu jalur evakuasi yang hilang atau rusak akan kami perbaiki. Jangan lebay tapi juga jangan abai,” kata Yeni.
Dia mengimbau masyarakat selalu waspada dan siap bencana karena hidup di daerah rawan bencana. Tak hanya bencana gempa megatrust, banjir dan tanah longsor pun harus diwaspadai. (*)