BIN DIY Bantu 1.000 Masker untuk Shelter Gabungan

BIN DIY Bantu 1.000 Masker untuk Shelter Gabungan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kepala Badan Intelijen Nasional DIY (Kabinda), Brigjen Pol Dr Andry Wibowo, menyerahkan bantuan 1.000 masker ke shelter gabungan kalurahan se Kapanewon Sewon, Bantul, Senin (26/7/2021).

Bantuan diterima oleh penanggung jawab shelter, Wahyudi Anggoro Hadi, yang juga Lurah Panggungharjo di lokasi Jalan Parangtritis KM 7, Kompleks SMKN 2 Bantul.

"Bantuan masker ini adalah upaya kita bersama, seluruh stakeholder dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di tanah air," kata Kabinda. Juga untuk melihat dari dekat penanganan pandemi di tingkat kalurahan hingga kapanewon di Bantul.

Sementara Wahyudi mengatakan, kedatangan Kabinda adalah bentuk pola koordinasi pusat hingga kalurahan dan sangat penting. "Saya kira ini juga bentuk apresiasi pemerintah pusat dengan terjun langsung ke sini sekaligus melihat dari dekat apa upaya yang dilakukan di tingkat Kalurahan. Juga peran Puskemas dan Pemda, dalam hal ini Kapanewon," kata Wahyudi.

Shelter ini diinisiasi sejak 17 Juni dan merupakan shelter gabungan Kalurahan se Kapanewon Sewon. "Di wilayah kita ada tiga shelter, dimana dua (shelter) dikelola Pemda dan satu (shelter) kita kelola sebagai kebutuhan bersama dalam rangka penanganan secara masif dan terstruktur," katanya.

Saat ini, lanjut Wahyudi, shelter merawat 31 orang dengan rincian enam orang bergejala berat, 11 orang bergejala sedang, sisanya ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Meski diperuntukkan gejala sedang dan ringan, namun di tempat ini juga melayani gejala berat sembari menunggu rujukan ke rumah sakit yang biasanya membutuhkan waktu tiga sampai empat hari. Yang dilakukan di shelter adalah menjaga mereka agar tidak terjadi situasi yang lebih fatal di saat menunggu rujukan. Misal menyediakan akses oksigen 24 jam, penanganan bersama dokter atau nakes, kerja sama Puskesmas maupun memastikan ketersediaan obat.

"Sebenarnya ini bukan wilayah kewenangan shelter Kalurahan, tapi daripada isoman di rumah dan ada keterbatasan terhadap berbagai akses, baik oksigen, obat dan Nakes, maka lebih baik di sini," katanya. (*)