Berlatih di Pasar Sapi, Atlet-atlet Cilik Sepatu Roda Gunungkidul Juara Internasional

Berlatih di Pasar Sapi, Atlet-atlet Cilik Sepatu Roda Gunungkidul Juara Internasional

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Para atlet inline skate atau sepatu roda asal Gunungkidul berhasil menorehkan prestasi di kancah internasional.

Mereka berhasil mengalahkan atlet dari Malaysia ataupun Jepang pada ajang kejuaraan Inline Skate Internasional Piala Bupati Sidoarjo Jawa Timur yang berlangsung akhir pekan lalu.

Pelatih Sepatu Roda Gunungkidul, Budiharto,  menjelaskan dalam ajang kali ini mereka berhasil meraih posisi juara umum kedua mengalahkan kontingen lain. Kejuaraan Piala Bupati Sidoarjo ini bisa diklasifikasikan tingkat internasional karena diikuti oleh atlet dari Malaysia ataupun Jepang.

"Ini penantian sejak 2019. Terakhir sebelum pandemi kami juara umum ketiga kejuaraan nasional di Malang," kata Budiharto, Senin (13/2/2023).

Sebenarnya, lanjut dia, dalam Kejurnas di Bantul akhir tahun 2022, mereka juga berhasil meraih juara umum kedua. Namun saat itu yang diberi piala hanya juara Umum I saja. Kala itu, atlet Gunungkidul meraih 5 medali emas.

Untuk kejuaraan internasional di Sidoarjo, pihaknya mengirimkan 7 atlet dan semuanya tergabung dalam Klub Sepatu Roda Gunungkidul, Segara.

Semua atlet yang dikirim ini masih  pelajar, seorang sudah SMK dan lainnya masih belajar di bangku sekolah dasar dengan kelas berbeda. "Kami juga mengirimkan 5 atlet pemula. Mereka masih PAUD dan TK serta SD kelas 1 dan 2," terangnya.

Pada kejuaraan ini, kontingen Gunungkidul sejumlah 7 atlet untuk kelas standar nomor 300 meter dan 1.000 meter, kemudian seorang lagi di kelas speed. Ada salah seorang atlet yang turun di dua kelas berbeda dan mampu meraih prestasi semuanya.

Untuk kejuaraan di Sidoarjo kali ini, pihaknya memang mengirim anak-anak yang sebelumnya sudah berprestasi sehingga mereka mampu meraih 2 emas 2 perak dan 1 perunggu. “Mereka kalah tipis dari juara pertama yang meraih 4 emas dan 1 perunggu,” ujarnya.

Reihana Sabrina Puri, bocah kelas 5 SD ini berhasil meraih juara 1 kelas 300 meter dan juara 2 kelas 1.000 meter.

Kemudian Hafiza Kaira Lubna meraih juara 1  300 meter Drag race, dan Selsa Bunga Larasati juara 1 untuk 100 meter Fairus Yaseta Kei Syandanq juara 2 kelas 300 meter dan Muhammad Abyan Mawlana Ghaisani juara 3 kelas 1.000 meter.

Untuk kelas pemula, Varo pelajar TK ini berhasil juara 3 kelas 50 meter dan juara 2 kelas 100 meter sementara  Raisya juara 2 kelas 50 meter dan juara 3 kelas 100 meter. Sedangkan Tyas, Lala, Noa semuanya juara I kelas  50 meter  dan 100 meter.

Pasar sapi

Meski belum juara umum, menurutnya, prestasi ini sangat membanggakan di tengah fasilitas yang minim.

Karena tidak memiliki arena sepatu roda, atlet-atlet cilik ini harus berlatih di Pasar Sapi Siyono Harjo wilayah Kapanewon Playen. Aspal yang ada di pasar sapi sebenarnya sangat tidak layak untuk latihan sepatu roda.

Hal ini cukup disayangkan mengingat sebenarnya peminat sepatu roda di Gunungkidul cukup banyak, namun tidak tersedia sarana yang memadai untuk mendukung para atlet berkembang.

Padahal, piagam atau medali dari kejuaraan sepatu roda tersebut bisa menjadi nilai tambah para pelajar ketika hendak mencari sekolah.

Selain itu, sepatu roda sebenarnya juga bisa membantu sektor pariwisata untuk mendatangkan wisatawan.

"Kalau pas kejuaraan itu bisa 1.800 orang yang datang dari berbagai daerah bahkan luar negeri. Mereka akan menginap, tentu multiplier efeknya cukup besar. Pemerintah seharusnya mendukung atlet sepatu roda ini dengan memberikan fasilitas," pintanya. (*)