Baca Juga : Dari 50 Tanki Air Bersih, Sembako hingga Gaspol
KORANBERNAS.ID -- Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) harus mampu merintis pusat riset interdispiliner. Sebab selama ini meski banyak pusat riset di PTM, belum banyak yang memiliki riset lintas ilmu.
"Di berbagai PTM (pusat riset) sudah cukup bagus. Tapi pusat riset yang interdispliner ini baru dirintis," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir disela ground breaking Research and Innovation Center Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di kampus setempat, Selasa (30/7/2019).
Menurut Haedar, diharapkan pembangunan pusat riset dan inovasi di UMY yang menghabiskan dana RP 120 Miliar akan jadi rintisan pengembangan riset berbagai disiplin ilmu. Mulai dari pengembangan bioteknologi, halal center, kebencanaan, tata kota dan lainnya.
Misalnya riset kebencanaan, riset dikembangkan dari planing kota atau studi kawasan. UMY dinilai memiliki kemampuan dalam riset-riset tersebut.
"Harapannya nanti setelah 2 tahun gedung ini selesai, sudah siap dengan riset representatif yang akan dilakukan oleh dosen UMY, tidak hanya di bidang ilmu eksak tetapi juga sosial dan humaniora," ungkapnya.(yve)