Berhadiah Total Rp 18,5 Juta, Peserta Kraton Chess Cup Yogyakarta Membeludak

Berhadiah Total Rp 18,5 Juta, Peserta Kraton Chess Cup Yogyakarta Membeludak

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Seiring berakhirnya pandemi Covid-19 sekaligus dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda, sebuah event kejuaraan atau turnamen catur berskala nasional digelar di Yogyakarta, Minggu (30/10/2022), di kampus Universitas Widya Mataram Yogyakarta.

Selain pilihan tempatnya yang tepat, kental dengan nuansa bangunan peninggalan budaya, besaran hadiah total Rp 18,5 juta rupanya mampu mendongkrak animo peserta mengikuti turnamen yang diberi nama Kraton Chess Cup Yogyakarta.

Panitia tidak menduga jumlah peserta membeludak. Awalnya hanya pasang target 100 atlet, ternyata menjelang hari penyelenggaraan pendaftar terus bertambah hingga menjadi 250-an atlet.

Tak hanya dari DIY, atlet-atlet dari luar daerah berdatangan, mulai dari Papua, NTB (Nusa Tenggara Barat) serta seluruh provinsi di pulau Jawa. Tak ketinggalan, kejuaraan ini juga diikuti pecatur berbakat asal Yogyakarta, Antoni.

Turnamen dibuka oleh Mantri Pamong Praja Kemantren Kraton Kota Yogyakarta, Sumargandi, ditandai secara simbolis pertandingan catur melawan salah seorang peserta junior.

Hadir pula pada kesempatan itu Sekretaris Umum KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) DIY Sigit Sapto Rahardjo, Ketua Umum (Ketum) KONI Kota Yogyakarta Aji Karnanto, Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DIY, Danramil Kraton Mayor Caj (k) Erni Sudarwati, Kapolsek Kraton Kompol Sukamto SH serta tamu undangan.

“Turnamen yang diselenggarakan Koordinator Olahraga Kemantren (Korman) Yogyakarta kerja sama dengan KONI dan donatur ini mudah-mudahan mampu memunculkan calon-calon grandmaster-grandmaster,” kata Sumargandi, sesaat sebelum membuka turnamen.

Dia merasa bangga animo peserta luar biasa, datang dari berabgai wilayah di Indonesia. Harapannya, olahraga catur bisa meningkatkan prestasi.

Harapan serupa disampaikan Aji Karnanto. Bagi KONI Kota Yogyakarta turnamen tersebut bisa dijadikan ajang penyaluran bakat dan meraih prestasi. “Kami berharap peserta dari Kota Yogyakarta banyak juga yang ikut, harapan kami bisa diperoleh bibit-bibit pecatur,” ungkapnya kepada wartawan.

Dia juga menaruh harapan dari Kota Yogyakarta muncul kader-kader atau bibit atlet catur yang mampu meraih prestasi tinggi. Tidak salah apabila Kraton Chess Cup Yogyakarta bisa disebut sebagai kawah candradimuka serta menjadi barometer meraih prestasi para atlet catur.

Pecatur junior mengikuti turnamen Kraton Chess Cup Yogyakarta, Minggu (30/10/2022).  (sholihul hadi/koranbernas.id)

Aji melihat prestasi pecatur dari Kota Yogyakarta selama ini cukup bagus, ke depan harus lebih bagus lagi. “Kita tidak bisa cukup berbangga dan puas dengan apa yang telah kita capai, mempertahankan prestasi itu lebih sulit. Selama ini kita di Porda beberapa tahun meraih juara umum, perlu kita pertahankan,” tandasnya.

Sedangkan Anhar Rusli menyampaikan kejuaraan kali ini sangat membanggakan. Selain peserta melebih target, yang menggembirakan adalah ada juga peserta dari berbagai daerah termasuk dari NTB dan Papua.

Menariknya lagi, Kraton Chess Cup Yogyakarta diikuti klub-klub catur dari berbagai daerah dengan didampingi pembina.

Dengan sistem terbuka serta tidak membeda-bedakan atlet laki-laki dan perempuan dipastikan terjadi pertarungan sengit sehingga mampu memacu prestasi. Artinya, menang atau kalah tidak membuat kendor semangat mereka. Selain itu, seluruh peserta junior juga memperoleh sertifikat.

Panitia menyediakan hadiah umum untuk juara 1 sebesar Rp 3 juta, juara 2 senilai Rp 2 juta, juara 3 sejumlah Rp 1 juta. Lima pemain lokal terbaik DIY mendapatkan Rp 150 ribu.

Sementara hadiah junior juara 1 sebesar Rp 500 ribu, juara 2 senilai Rp 400 ribu, juara 3 sejumlah Rp 300 ribu. Peringkat 4 sampai 15 diberikan apresiasi berupa uang dengan jumlah bervariasi.

Adapun ketentuannya, terbuka umum nasional senior, terbuka umum nasional junior level (SD, SMP), Swiss Manager babak sesuai jumlah peserta, serta kejuaraan catur cepat yang diikuti ratusan pecatur dari berbagai daerah. Sebut saja di antaranya Salatiga, Semarang, Magelang, Solo, Magelang, Purworejo.

Panitia dan tamu undangan mengikuti sesi foto bersama usai pembukaan Kraton Chess Cup Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Sebelum pertandingan, panitia mengumumkan aturan permainan yang harus ditaati peserta maupun keberadaan dewan hakim terdiri dari pemain-pemain senior nasional.

Salah satu aturan itu di antaranya peserta boleh membawa handphone (HP) dengan catatan di-mode silent. Apabila HP  termasuk jam android milik peserta berbunyi, otomotis dinyatakan kalah karena telah melanggar ketentuan.

Kraton Chess Cup Yogyakarta bertema Sumpah Pemuda, NKRI Terjaga, Prestasi Atlet Membanggakan, rencananya dijadikan agenda tahunan.

“Akan kita adakan setiap tahun dengan format yang sama, kita tidak membedakan peserta tingkat SD, SMP, lelaki atau perempuan,” kata Anhar.

Yang pasti kejuaraan itu selain menjadi trade mark tersendiri, juga terbukti berdampak positif bagi pemberdayaan perekonomian masyarakat. Setidaknya, selama pertandingan berlangsung terlihat pendamping atlet berbelanja makanan atau minuman di sekitar area pendapa kampus. (*)