BEI Mendorong UMKM di Yogyakarta Melantai di Bursa

BEI Mendorong UMKM di Yogyakarta Melantai di Bursa
Workshop Go Public di JEC. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong Perusahaan, termasuk UMKM di Yogyakarta agar melantai di bursa. Saat ini, jumlah pelaku UMKM yang listed di bursa terus bertambah, termasuk di antaranya dari Jogja.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia - Yogyakarta Irfan Noor Riza mengatakan, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia bertumbuh secara signifikan, bertambah 64 emiten sepanjang tahun 2023 sehingga jumlahnya tercatat total saat ini sebanyak 888 emiten.

Dari angka tersebut 7 emiten berasal dari DIY. Emiten dari DIY yang ada saat ini bergerak di sektor perhotelan, food and beverage, startup teknologi, dan UMKM. Peluang masih terbuka lebar. Potensi pertumbuhan tinggi.

“Kami yakin jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan masifnya kegiatan edukasi dalam bentuk workshop go public seperti hari ini. Khususnya kami peruntukkan bagi perusahaan-perusahaan di DIY. Dan tentunya kegiatan semacam ini akan BEI lakukan bekerjasama dengan berbagai pihak para pemangku kepentingan di DIY. Kami akan berikan akses dan kesempatan seluas-luasnya, dan kami sangat mendorong Perusahaan-perusahaan di DIY termasuk UMKM untuk ikut mendapatkan pendanaan melalui pasar modal Indonesia dengan skema IPO,” kataq Irfan, dalam siaran persnya, Selasa (5/9/2023).

Upaya mendorong Perusahaan melantai di bursa, dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui Workshop Go Public dengan tema “Potensi UMKM di DIY Melantai di Bursa Efek Indonesia”, yang diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC), Senin (4/9/2023). Kegiatan ini diselenggarakan kerjasama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung oleh PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS).

Kegiatan ini merupakan program edukasi pasar modal dan akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Yogyakarta, hingga nantinya semakin banyak bermunculan UMKM dari DIY yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

“BEI berharap, ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia khususnya di DIY dapat semakin meningkat, dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Irfan menambahkan, dari pelaksanaan program-program edukasi pasar modal tersebut, diharapkan ke depannya sinergi serta kolaborasi antar stakeholders dapat semakin meningkat, dan seluruh pihak dapat berperan secara aktif mengembangkan pasar modal Indonesia. Sejalan dengan kegiatan ini, Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan – Yogyakarta nantinya berencana akan membuat program “Inkubator UMKM Naik Kelas” di DIY bekerjasama dengan berbagai pihak.

Robby Kusumaharta, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY, menyambut baik acara Workshop Go Public untuk para pengusaha UMKM Anggota Kadin DIY ini yang diselenggarakan di sela-sela perhelatan tahunan Jogja Coffee Week.

Robby mengatakan bahwa sebagai rumah bagi dunia usaha, KADIN DIY memiliki banyak anggota yang berpotensi untuk tumbuh berkembang melalui IPO dan menjadi perusahaan terbuka.

“Namun, saat ini masih banyak perusahaan di DIY yang belum menjadi perusahaan publik dikarenakan kurangnya pengetahuan pasar modal dan informasi mengenai Initial Public Offering (IPO),” ucap Robby.

Robby juga mengatakan jika pentingnya bagi perusahaan di DIY untuk menjadi listed company. Apalagi saat ini kesempatan telah terbuka lebar bagi UMKM memperoleh pendanaan di pasar modal melalui skema IPO. Tentunya KADIN DIY akan mendorong UMKM di DIY untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.

“Kadin DIY tentunya akan membantu mendorong UMKM menjadi perusahaan yang siap untuk IPO. Maka dari itu, KADIN DIY akan bersinergi melakukan sosialisasi dan coaching clinic untuk mengedukasi pelaku usaha terkait pentingnya IPO dan persyaratan yang dibutuhkan untuk IPO. Kadin DIY akan bersinergi dengan BEI,“ pungkasnya. (*)